Klasifikasi ini berdasarkan pengamatan dan catatan penulis. Ada tiga tipe guru yang bisa kita temui dalam prakteknya sehari-hari. Tipe yang manakah kita?

Tipe yang pertama adalah Guru Nyasar. Mengapa nyasar? Cita-citanya bukan menjadi guru. Karena keterpaksaan, kesana kemari tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan. Kemudian kesempatan yang ada ternyata menjadi guru. Akhirnya dijalani setengah hati. Kurang motivasi, dan potensinya menjadi tidak teroptimalisasi. Apa boleh buat, dijalani saja yang ada di depan mata.

Tipe yang kedua adalah Guru Bayar. Bekerja karena upah. Akan termotivasi bila ada imbalan. Yang dikejar adalah materi semata. Tanpa upah, ia tidak mau bergerak. Berhitung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Tipe yang ketiga adalah Guru Sadar. Menyadari untuk apa ia menjadi guru. Panggilan jiwa, bukan karena keterpaksaan, apalagi semata uang. Dengan kesadaraan ini maka banyak sekali potensi yang dapat berkembang. Sepenuh hati mengasah pribadi. Mengembangkan kemampuan diri dan melayani orang banyak. Tipe seperti ini tidak banyak perhitungan dalam bekerja. Profesionalitas tetap dijaga. Imbalan di dapat karena memang ia layak mendapatkannya. InsyaAllah hidupnya penuh keberkahan.

Mari kita doakan, jika masih ada rekan guru dengan kategori tipe satu dan dua. Semoga mereka segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Agar kelak profesi mulia ini menjadi perantara kita menuju Syurga-Nya. Aamiiin.