Dimasa pandemi yang menuntut kita lebih banyak di rumah, kami menemukan serial televisi dari Turki yang sungguh keren. Ya, kami jadi sering nobar, alias nonton bareng. Saya dan suami menikmati serial ini bersama. Kami merasa menemukan tontonan yang mendidik. Bukan sekedar hiburan, tapi pelajaran. Semangat yang berkobar dan jiwa kepahlawanan yang menggebu.

Serial film ini bahkan diwajibkan oleh Perdana Menteri Pakistan untuk ditonton seluruh rakyatnya. Film ini telah diterjemahkan kedalam 59 bahasa di seluruh dunia, dan menghabiskan dana 3 milyar. Sungguh luar biasa. Walaupun linknya dianggap melanggar hak komunitas facebook dan instagram (semoga pembaca memahami keberpihakan FB dan IG), tapi sesungguhnya film ini bisa dinikmati bebas di Netflix. Film ini bernilai sejarah, namun bisa dianggap sebagian orang mengajarkan radikalisme.

Adalah Ertugrul ghazi, ayah Osman Sang Pendiri kekhilafahan Utsmaniyah. Serial Ertugrul terdiri dari 150 episode yang terbagi dalam 5 musim (season). Osman baru berjalan 2 musim (64 episode). Di Turki sendiri sudah masuk musim ketiga, namun sepertinya belum disiarkan ke seluruh dunia.

Kisah perjuangan Ertugrul dalam menaklukkan daerah-daerah kecil, dilanjutkan oleh putranya Osman sampai kemudian mendirikan kedaulatan sendiri. Ertugrul dan Osman adalah mbah-nya mbah dari Sultan Muhammad Al Fatih, penakluk Konstantinopel. Kita bisa lihat, bagaimana sebuah cita-cita besar diwariskan oleh para pendahulu kepada generasi penerusnya. Kekhilafahannya berlangsung selama 7 abad dan berakhir pada Maret 1924. Hingga kini, umat Islam menjadi kepingan kue yang dinikmati penguasa yang zhalim, serta musuh-musuh Allah. Umat Islam bagai buih di lautan. Sungguh menyedihkan.

Disisi lain, saya baru menyadari bahwa hiasan kepala saya saat menikah, mirip dengan hiasan kepala yang dipakai para hatun, sebutan bagi para wanita suku di Turki. Padahal hiasan kepala saya buatan Tasikmalaya. Apakah benar memang ada hubungan sejak abad kedua belas saat itu dengan Indonesia? Jangan-jangan, orang Turki belajar membuat hiasan kepala dari orang Tasik.

Bagi pembaca yang ingin menikmati serialnya dalam terjemahan bahasa Indonesia dapat mencarinya di turkishserialislam atau semogategarjaya.xyz. Selamat menikmati dan selamat ketagihan, hehe.