Ammy Fidyanti

Seorang guru SMP Negeri 154 Jakarta. Pembina StudentCare. Founder @inspirasi_15 (follow akun IG nya ya 😍). Ibu dari 3 putra sholeh. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Turki, I'm coming (3)
Sultan Ahmet Camii (Blue Mosque)

Turki, I'm coming (3)

#episode Blue Mosque

Angin dingin berhembus kencang di kota tua bersejarah, Istanbul kuno. Kami meninggalkan Hippodrome yang menjadi pusat kerajaan Byzantium pada masa kekaisaran Romawi. Berjalan menuju mesjid Sultan Ahmet atau disebut dengan Blue Mosque. Dinamai mesjid biru karena biru mendominasi warna ornamen bagian dalam mesjid. Nama aslinya adalah Sultan Ahmet Camii karena Khalifah Sultan Ahmet pertama yang memerintahkan membangun mesjid ini. Tanpa perlu berhemat, demikian pesan Sang Sultan kepada Sang Arsitek. Sama-sama kita mengerti bagaiman jalur sutera berjaya pada abad itu membuat Turki kaya raya.

Dimulai pembangunannya tahun 1609 hingga diresmikan tahun 1616, mesjid mampu menampung sepuluh ribu jemaah sholat. Pada saat tiba disana, mesjid sedang di renovasi. Ada area-area yang dilarang untuk dimasuki wisatawan. Gaya arsitek khas kekaisaran Turki Utsmani atau disebut dengan Ottoman, terlihat jelas. Ornamennya sangat detil dan indah sekali. Sulit saya menggambarkan, bagaimana cantik hiasan dinding, kubah dan langit mesjid. Sangat-sangat detil dan lukisannya yang berukuran kecil. Berulang kali berdecak kagum dengan keindahannya. 

Ada cerita lain saat kami keliling mesjid. Kami bertemu dengan orang Indonesia warga Turki. Rupanya ibu ini orang Cianjur yang menikah dengan orang Turki, kemudian menjadi penduduk tetap. Kami mengobrol dengan singkat dan berfoto bersama. Senangnya bertemu orang Indonesia di negara lain, hehe.

Kami menyempatkan diri untuk melaksanakan sholat tahiyatul masjid di Blue Mosque. Sambil bersyukur dan berdoa agar kelak diberi kesempatan untuk kembali berkunjung kesini. Oya, dengan suhu 11°C tentu air wudhu nya sangat dingin. Serasa seperti berwudhu dengan air es. Brrrrr, dinginnya membuatku tak sanggup meniga-kalikan basuhan. Lalu tempat wudhu di Turki sama dengan di Madinah dan Mekkah. Kita wudhu sambil duduk. Tempat wudhunya juga unik dengan berbagai hiasan. Sejenak kami duduk di pelataran luar mesjid sambil menikmati angin yang berhembus. Dan kemudian melanjutkan perjalanan...

-bersambung-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah. Jadi kepengen ke sna bund, Hihii

08 Jan
Balas

Yuk... bismillah, semua mulai dari mimpi

08 Jan



search

New Post