Alhamdulillah, proses pembelajaran semester genap sudah tuntas perjalanannya. Takdir Allah berlaku di sepanjang bulan-bulan yang kita lewati di sini. Adanya Virus Corona menuntut proses bimbingan belajar berlangsung secara daring atau virtual.

Satu sisi, kondisi ini menciptakan ruang problem yang cukup menganga di sejumlah aspek kehidupan. Khusus di lembaga pendidikan, keterbatasan berinteraksi langsung (temu raga) antara guru dan peserta didik telah menghilangkan satu ruh penting dalam menuntut ilmu.

Tapi semesta adalah panggung yang selalu membuka peluang mekarnya ide-ide. Tak boleh hanya karena satu sebab rintangan membuat jalan tanggungjawab meredup keseluruhan.

Manusia diciptakan di muka bumi untuk menjadi khalifah. Sebagai makhluk yang diberi potensi besar untuk menghadirkan solusi-solusi dari kerumitan yang ada.

Dalam ilmu Ushul Fiqhi dikatakan:

ما لا يدرك كله لا يترك كله

“Apa yang tak dapat diraih secara keseluruhan, jangan tinggalkan semuanya."

Allah semata pemilik segala pujian. Tuhan yang menganugerahi ilham dan ilmu kepada hamba-hamba-Nya, sehingga kehadiran teknologi digital memudahkan para pendidik menunaikan amanah di tengah kondisi yang terbatas.

Jika kita menarik simpul hikmah dari adanya pandemi yang disebabkan Covid-19, salah satunya adalah timbul banyak inovasi dan sejumlah kreativitas dari para pendidik untuk mengembangkan metode mengajar.

Inilah sisi lainnya, seakan Corona sengaja bertandang untuk membangunkan kesadaran kita. Selama ini tercium kurang memanfaatkan karunia Allah yang bernama teknologi dalam menjalankan tanggungjawab selaku pendidik.

Sungguh Allah tak menciptakan sesuatu dengan sia-sia (QS. Ali-Imran: 191).