Hati yang Merantau
Sejauh-jauh kaki mengayuh langkah
Melanglang susuri wajah bumi
Hati kan kembali merindu sewaktu-waktu
Menoleh apa yang tlah terkenang
Pada kekasih pertama
Menjauh bermain gurau dengan api cinta
Sekali menyentuh, bekas tak lekang membara di rantau waktu
Walau raga bertahta di atas singgasana raja
Meski rasa berteduh di bawah payung permaisuri
Slamanya hasrat berpinta pada hati yang terasing
Slalu merayu-rayu untuk menyulam sepi
Temui cinta
Genapkan rasa
Mekarkan bunga
Di taman temu
Ilustrasi: Tribunnews.com
Gowa, 25 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya keren Pak. Temui cinta. Genapkan rasa. Mekarkan bunga di taman temu. Amboi!
Terima kasih banyak, BundaSalam literasi
Mantul
Terima kasih, BundaSalam literasi
Keren idenya pak...
Terima kasih, Ibu
Keren idenya pak...
keren jalan pikirannya...salam literasi,,
Terima kasih, PakSalam literasi
keren jalan pikirannya...salam literasi,,