Kekasih Menjemput Takdir
Kaki hanya melintasi apa yang semesta beri. Tangan, sekali-kali tak kuasa menggunting garis takdir
Tugas kita hanya terus bergandengan pada kebaikan, Saling menguatkan ikatan tali dalam meniti rida-Nya
Setia bukan saat kekasih mengikuti frekuensi jiwa, tapi saat mampu menjaga bersama tanggung jawab dunia akhirat.
Hanya itu pilihan terbaik menjemput takdir kebaikan, untukmu dan untukku. Lelah, jangan pernah memberi ruang untuk menjebak pada repetisi yang sama.
Gowa, 5 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi nya banyak kata sambungnya pak I Don tlike maaf pak
Siaap, IbuTerima kasih krisannyaSaya mau kasih hadiah
Keren puisinya pak
Diksinya keren, pak! Tapi lebih berbentuk parafrase!
Mohon masukannya, BundaTerima kasih
Puisi indah, tugas kita hanya bergandengan pada kebaikan,, sukses selalu bu
Terima kasih, ibuSalam literasi