Kembalilah, oh Jiwa
Mulanya setitik laku dengan muslihat teperdaya
Detik selangkah noktakan butir berdebu
Kenangan silam cemari cermin masa
Bertumbuh Mimosa di antara buram arah
Desah nafas sesak di padang musafir
Bumi seakan meluas
Jiwa kian gersang
Terasing bimbang di penjuru mata angin
Kembalilah, oh jiwa...
Bahtera kehidupan tlah nyalakan sinyal peringatan
Sesal sadar belum tiba di laut yang memaksa Fir'aun berserah tunduk
Sebelum datang ombak menggulung gunung-gunung yang menenggelamkan Kan'an
Kembalilah, Oh jiwa...
Rengkuh Sang Nahkoda semesta
Mohon ampunan
Ampunan yang menjadikan Adam Hawa kembali ke negeri asal
Gowa, 1 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul, pak!
Terima kasih, Bunda