Sejak munculnya di Wuhan Januari lalu. Sampai kini Virus Corona masih menebar ancaman, kecemasan, dan ketakutan.

Di beberala negara sistem ketat, lawcdown sudah diberlalukan. Di Indonesia, pemerintah seperti masih berpikir. Masalah adalah pertimbangan terbesarnya.

Sejumlah kalangan sudah mewanti wanti, bahkan meminta agar status lowcdown segera diterapkan. Mengingat dampak Virus Corona sudah sampai pada tahap sangat mengkhawatirkan. Sudah merenggut banyak nyawa.

Kini, social distancing resmi memasuki pekan perpanjangan waktu. Ini sebenarnya sudah lebih dari cukup bagi warga untuk sadar menahan diri di hunian masing-masing.

Bahkan, sebenarnya tanpa menungu kebijakan tegas dari pemerintah, masyarakat tetap harus membatasi diri aktif berakvitas banyak di luar rumah.

Wuhan, Italia, Iran, dan negera-negara yang terdampak parah dari kasus ini cukup sudah menjadi pelajaran. Bahwa, interaksi di ruang umum menjadi sebab percepatan menularnya virus ini.

Namun, rupanya kesadaran jiwa sosial masih sangat kurang dalam hal. Kebutuhan dunia adalah salah satu sebabnya.

Adanya Pandemik Corono juga membuka mata rakyat akan kapasitas pemimpin negeri. Di awal kemunculan, seakan meremehkan. Sejumlah menteri memainkan canda dan guyongan.

Setelah Corono sampai di Indonesia. Seketika terbelalak. Bingung menawarkan solusi. Membuka mata akan kualitas leadhership. Komunikasi tampak tak ada koordinasi. Semua angkat bicara. Bukan melahirkan solusi. Malah menambah ketidakpercayaan sebagian masyarakat pada pemimpinnya.

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGurusiana

#TantanganMenisHari_15