AKU KAN KEMBALI UNTUKMU (21)
AKU KAN KEMBALI UNTUKMU (21)
Hari ini iRka dan Fuad melangsungkan pernikahan mereka. Amel telah menanyakan kepada Budi, apakah bisa datang menghadiri. Namun Budi tak bisa hadir karena banyak tugas yang harus ditanganinya. Akhirnya Amel terpaksa harus pergi sendiri.
Saat Amel akan naik menyalami kedua mempelai, Amel bertemu dengan Gandhi yang juga akan menyalami mempelai. Amel merasa jengkel karena ternyata Gandhi kembali pada kebiasaan yang suka mengganggunya. Terlebih lagi Gandhi mampu memanfaatkan situasi dimana Amel jelas tak bisa menampilkan wajah penolakan nya seperti biasa di hadapan banyak prang. Akhirnya mereka berdua pun tampak seperti sepasang kekasih. Apalagi godaan dari mempelai pun seperti mengukuhkan status palsu mereka. Semua kejadian itu sangat mengganggu Amel.
Sebulan telah berlalu sejak Budi pindah ke kantor barunya di kota B. Setiap minggu dia datang bertemu Amel. Selama itu pula Amel masih mendapat pesan yang memintanya meninggalkan Budi. Amel penasaran siapa yang telah mengirimkan pesan itu.
"Bagaimana kabar pekerjaan Mas yang baru?" tanya Amel saat Budi bertandang ke rumah Amel.
Alhamdulillah semuanya lancar-lancar saja. Ya pengalaman baru pastinya ada sedikit kendala. Namun jika semua dikerjakan dengan ikhlas maka ringan terasa." Amel mengangguk membenarkan apa yang dikatakan Budi.
"Mas Budi, apa ada orang lain yang suka pada Mas selama ini?"
Kalosi, 24 Februari 2011
#TantangangurusuanaH 43
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita bersambung kah?Mas Budi belum menjawab ...Mantap cerpennya Buunda
Iya, Bun.. Terimakasih sudah nerkunjung