AMARAH
AMARAH
*
semilir angin menyentuh diri
dinginnya meresap menembus ke tulang
namun dia masih tegak berdiri
bergeming menatap dengan nyalang
*
percikan api amarah kuasai logika
membakar jiwa yang kering kerontang
tak peduli insan menjerit terluka
angkara murka melesat meradang
*
amarah berakhir sesal mendalam
kala sadar semua telah terjadi
yang tertinggal hanya sejarah kelam
menggores hati dalam kenangan abadi
*
Kalosi, 8 Maret 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah dan keren bucan, salam sukses