Menulis adalah .....

Saya diam cukup lama untuk menemukan kalimat indah yang bisa menggiring pembaca agar menemukan makna dari definisi yang saya tuliskan. Tapi sayang, gagal! Saya tidak menemukannya. Sayapun mencoba mencari definisi di kamus dan tentulah saya pasti mendapatkanya. Lalu? Lalu apa? Saya hapus lagi karena semua juga akan menemukan kalimat serupa dari sumber yang sama.

Akhirnya saya tanya diri saya, "Kamu mau nulis apa?"

Naah...baru saya bisa mulai menulis dan melanjutkan tulisan ini. Saya tahu kalau sebenarnya saya sedang bingung untuk menulis apa. Kolom yang pertama muncul adalah Judul. Saya berpikir tajam untuk menemukan judul apa, akhirnya saya lewati kolom itu. Lalu muncul lagi kolom kategori dimana saya harus mengisi jenis tulisan apa. Saya lewati lagi. Dah akhirnya sampai di kotak besar ini, ruang untuk bisa menulis lebih panjang.

Saya pun mulai menulis. Eh, ketika kalimat mulai jalan, saya dapat ide untuk mengisi Judul. Ketika sampai pada titik yang saya sebut paragraf, akhirnya saya bisa menulis lagi untuk kategori tulisan ini. Nah, sekarang saatnya untuk mengembangkan ide sesuai dengan janji yang saya tuliskan di judul. Judul adalah janji, Janji? Ya iyalah! Orang baca tulisan kita karena, sepertinya, mereka tertarik dengan judul itu. Otak pembaca sudah terbuka untuk menerima apa-apa yang akan mereka dapatkan, terlepas akan setuju atau tidak dengan isinya. Tapi, yang jelas judul itu sudah mencuri perhatiannya.

Saya? Ini mau nulis apa? Entahlah. Pokoknya sesuatu yang bisa dibaca.

Itu saja?

Itu saja.

Ya sudah...

Sudahlah.

Terimakasih sudah membaca.