Tantangan Gurusiana Hari Ke-17

Pentigraf#

Anak kecil lucu namun kadang membuatku sedikit menarik nafas. Dion namanya anak laki-laki bermata sipit, wajah mungil dan rambut sedikit ikal. Dia anak tetanggaku yang baru pindah rumah.

Suatu hari aku sengaja ke warung dengan jalan kaki bermaksud ingin sedikit berolahraga. Karena biasanya si biru kesayangku selalu menemani kemana saja aku pergi. Tidak memandang jauh atau dekat, yang pasti selalu menjadi kaki keduaku. Dan hari itu aku santai menyusuri jalan, namun tanpa sengaja ada anak kecil mengikuti langkahku. Kakiku otomatis berhenti, apalagi dia jalannya tepat di depanku. Agak sedikit terganggu dengan kelakuannya, karena dia sengaja menghalangiku. Aku coba berbicara dengan lembut namun dia semakin merapat ke kakiku. "Duh, ko begini! Mau dimarahi juga masih kecil." Kataku. Kepalaku menoleh ke kanan dan ke kiri siapa tahu ada orangtuanya. Tapi tidak kulihat ibunya yang biasa mengikutinya. Aku mulai memutar otak, harus dengan cara apa mengalihkan perhatian anak itu.

Tiba-tiba dia menjerit terus berlari. Aku yang sedang berpikir keras, jadi kaget dibuatnya. "Hei, ada apa? Kenapa lari?" Tanyaku.

"Akhirnya aku terbebas juga dari keisengan anak itu! Hehe." Gumamku sambil tersenyum sendiri.Tidak lama dari itu seperti ada yang menempel di kakiku, dingin dan rasa geli yang tidak bisa dibayangkan. Aku diam, dan merasakan seperti ada yang bergerak di kakiku, semakin lama ko semakin terasa lengket. Mulai tidak karuan perasaanku, ada apa di kakiku. Rasa ingin tahu dan takut menjadi satu. Tapi akhirnya akupun memberanikan diri untuk melihat ke bawah dan ternyata dikakiku ada seekor belut yang entah dari mana datangnya. Tidak menunggu lama, aku kibaskan kaki mengusir belut itu dari kakiku. Lalu aku cari air untuk mencuci bekasnya. Aku bersyukur karena yang menempel di kakiku hanya seekor belut, kalau sampai ular mungkin tak bisa apa-apa. Terima kasih yaa Allah. Dan akupun melanjutkan perjalananku menuju warung.

Cisarua, 27 April 2021

Ark@Coretan kecilku