CERITA HARI INI
Tantangan Gurusiana Hari Ke-11
Cerita hari ini tentang sekolahku. Kegiatan pembelajaran baru saja dilaksanakan. Penampilan siswapun jadi perhatian utama. Mengapa begitu? Yaa...mungkin karena terlalu lama di rumah. Pagi ini aku berdiri didepan gerbang bersama satgas OSIS yang selalu membantu kami dalam proses pengecekan suhu atau mengingatkan cuci tangan dan memakai masker. Seperti biasa satgas melayani siswa yang masuk untuk pengecekan suhu. Mereka terlatih ramah ketika bertugas. " Maaf, dicek dulu yaa suhunya!" Dan kemudian setelah pengecekan disampaikan hasilnya. Jika menemukan hasil cek suhu di atas 37 °Celcius maka tidak diperbolehkan masuk. Tapi alhamdulillah selama melaksanakan PTM belum pernah ada kejadian seperti itu, dan kami berdoa tidak ada saja. Aamiin.
Selama berdiri di depan gerbang, memperhatikan yang siswa yang masuk sedikit agak aneh melihat penampilan mereka. Dengan rambut panjang dan agak sedikit bengong. Mungkin karena kelamaan belajar dari rumah, sehingga sudah mulai lupa kebiasaan di sekolah. Satgas OSIS mencoba mengingatkan tentang rambut, namun ditanggapi dengan dingin.
Bel sekolahpun berbunyi, tanda pembelajaran akan dimulai. Aku meminta ijin untuk berkeliling kelas, menyampaikan tentang tata tertib rambut. Ingin kujelaskan kembali tentang rambut ini ke kelas 8. Setelah sebelumnya disampaikan ke kelas 9. Agak aneh sih melihat penampilan siswa kelas 8 dengan rambut gondrongnya. Berbeda dengan kelas 9 jika dirata-rata hanya beberapa orang saja yang gondrong. Tapi begitu melihat kelas 8, yaa Allah ingin rasanya langsung memotongnya. Namun semuanya kutahan, dan kualihkan melalui penjelasan ke setiap kelas.
"Kenapa rambut kamu panjang?" Tanyaku ke salah satu siswa. " Belum dicukur, Buu!" Jawabnya serentak. Aku tersenyum dan menyampaikan kepada siswa kalau rambut panjang boleh, tapi dengan catatan tidak sekolah di tempat ini. Kemudian kuceritakan tentang salah satu siswa kelas 9 yang rambutnya kedapatan panjang. Waktu itu aku beri kesempatan untuk dirapihkan dan setelah rapih mengirim fotonya lewat japri.
" Buu, ini foto sudah rapih!" Katanya. Lalu akupun menjawabnya," Alhamdulillah, iya terima kasih sudah merapihkan rambutnya.!"
Keesokan harinya aku lihat siswa tersebut, dan ternyata rambutnya masih terlihat panjang. Aku panggil dan kuingatkan kembali untuk merapihkan rambut. Siswa itupun mau merapihkan lagi, tapi hasilnya tidak mau dikirim lewat japri. Apa alasannya? Karena takut salah melihat, jika difoto terlihat rapih tapi pada saat dilihat langsung masih harus dirapihkan lagi. Ada kebanggaan tersendiri ketika mempunyai murid yang disiplin dan tanggungjawab. " Berapa kali kamu dicukur! " Tanyaku. " 3 kali dicukur, Buu!. Dan alhamdulillah yang ke-3 sudah standar. " Kata siswa itu dengan rasa puas.
Senyumku melebar mendengar jawaban siswa itu.
Aku lanjutkan penjelasanku tentang rambut," Coba tadi kalau dicukur langsung rapih tidak harus menghabiskan banyak uang. Uang itu bisa dibelikan baso, daripada dipake motong rambut berulang-ulang." Tiba-tiba ada siswa yang nyeletuk" Puasa, Buu!" Aku langsung menoleh ke arah siswa tersebut. "Yaa, maksudnya uang tersebut bisa digunakan untuk yang lain. Kalaupun dibelikan bakso,ya untuk nanti setelah buka." Kataku. Anak itupun terdiam, dia tidak berani menatapku...
Cisarua, 21 April 2021
Ark@Coretan kecilku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Disiplin dalam semua hal termasuk rambut, salam kenal dan salam literasi
Betul, Bunda. Terima kasih dan salam kenal kembali juga salam literasi.