Ana Ratna Komala

Menulis merupakan tamasya buat saya, karena mampu memberikan ruang kesegaran untuk otak dan hati. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

DEMAM LAGI

Demam menyerang perasaanku lagi. Bahagia, sedih, bingung menghadapi perpulangan anakku yang pertama. Belum nanti adiknya, yaa Allah bagaimana ini. Otakku berpikir keras, agar menemukan solusi yang terbaik. Aku baca lagi informasi yang dikirim lewat pengurus, ada kegembiraan yang tak bisa kugambarkan. Tapi hatiku terasa sedih kembali ketika kubaca informasi selanjutnya berkaitan dengan penerimaan penjemputan. Ada poin-poin yang harus aku garis bawahi. Penjemputan hanya 1 orang dengan sistem drivethrue. Dan wajib menggunakan kendaraan roda empat. Aku menarik nafas panjang.,dengan perasaan yang tidak menentu.

Saat perpulangan ini sangat dinantikan, tapi dengan kondisi pandemi semua seperti sulit. Demam kurasakan lagi. Airmataku tak mampu kutahan, memikirkan semuanya. Terbayang wajah anakku satu persatu yg berada nun jauh di sana. Aku berdoa semoga perpulangan anak-anakku diberi kemudahan dan kelancaran.

Dan semoga anak-anakku juga yang lainnya selalu dilindungi dari wabah ini, serta dijauhkan dari segala musibah. Aamiin.

Malam kemarin aku telah mengisi data anakku yang nomor 2 untuk prosedur perijinan masuk ke wilayah kotaku. Kemudian akupun mencoba me ngisi data untuk anakku yang no 1 tapi tidak bisa karena isian datanya belum ada. Aku tangguhkan sampai hari ini, dan alhamdulillaah telah kuisi data lewat link yang disiapkan dari satgas konsulat. Ada perasaan bahagia karena data semua anakku sudah selesai kuisi. Hatiku berkata tinggal menunggu proses perpulangannya saja. Lalu kulanjutkan lagi aktifitas yang tadi sempat tertunda. Pekerjaanku yang dilakukan di rumah atau dikenal dengan istilah WFH ( Work From Home). Bukan sebuah hal yang mudah ketika pekerjaan harus dilakukan di rumah. Ada saja yang tidak dimengerti, walaupun sudah dijelaskan berulang-ulang. Yaa memang harus sabar dengan kondisi yang seperti ini. Belum pertanyaan orangtua yang harus kujawab satu persatu dengan hati-hati. Aku coba untuk selalu membuka diri, walaupun perasaanku sendiri sedang tidak stabil. Dan pada akhirnya aku harus pasrahkan semuanya pada Yang Maha Rahmaan Allah Azza Wa Jalla. Semuanya sudah kehendakNya, dan sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dengan doa dan usaha, selebihnya dikembalikan lagi padaNya.

Aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Karena Allah SWT akan memberikan jalan kemudahan dengan persoalan ini. Aamiin.

Tak ingin hatiku terkotori lagi dengan prasangka yang tidak baik. Bahkan kupastikan pada hati jika semua persoalan ini akan mampu terlalui dengan baik. Karena Allah SWT selalu ada untuk hambaNya yang memiliki keyakinan. Aamiin.

Tantangan menulis hari ke-21#Tantangan Gurusiana

Cisarua, 02 April 2020

Tak ada kata terlambat

Jika ada kemauan

@pojok hati pelipur lara

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga sukses ya Bu

02 Apr
Balas

semoga baik- baik saja ya bu...

03 Apr
Balas

Salam kenal dan salam literasi

02 Apr
Balas



search

New Post