Dunia pendidikan mendapatkan tantangan yang luar biasa ketika dihadapkan dengan kondisi universal mengenai pandemi covid-19. Bagaimana tidak, kita dituntut untuk lebih melek dengan sistim pembelajaran yang berbasis IT. Bukan hanya guru saja tetapi berdampak pada semua siswa. Dimana guru dan siswa harus siap dengan sarana pendukung, baik hp ataupun quota internet. Tentunya bagi kami yang berada di daerah pinggiran, tepatnya di daerah Cisarua menjadi sebuah masalah ketika sarana yang ada sangatlah terbatas. Apalagi jika dikaitkan dengan kondisi daerah pegunungan, yang sering tidak ada jaringan (sinyal). Lebih parah lagi sudah tidak ada sinyal hp pun ada tetapi digunakan sekeluarga bahkan ada yang tidak punya sama sekali.

Sedih rasanya jika melihat kondisi seperti itu. Sedangkan pembelajaran dituntut untuk menggunakan sistem online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Di Rumah ( BDR). Kami memang tidak berdaya dengan kondisi seperti ini. Tapi kami punya niat yang kuat untuk mendidik anak bangsa dengan keterbatasan yang ada.

Kurikulum yang kami gunakanpun adalah kurikulum darurat, dimana setiap mata pelajaran tidak harus menyelesaikan poko bahasan sesuai yang tercantum di kurikulum 13. Tapi kami bisa memilih poko bahasan yang dianggap penting dan esensial pada setiap mata pelajaran. Merdeka belajar begitulah istilahnya. Yaa, guru bebas menentukan materi dan menyampaikannya tanpa harus terbebani dengan capaian materi keseluruhan. Bahkan Rencana Pembelajaran pun lebih singkat dari sebelumnya.

Mungkin kesulitan yang kami rasakan sama dengan teman-teman guru yang lainnya terutama dipelosok. Kami selalu berdoa ada keajaiban dan pertolongan Allah SWT melalui siapa pun. Harapan kami tidak pernah pudar, dan yakin suatu saat akan terwujud.

Setahun kami jalani pembelajaran jarak jauh dengan kendala yang belum bisa terselesaikan. Dan alhamdulillah Allah SWT mendengarkan doa-doa kami. Tak ada hujan tak.ada petir, bagai mendapatkan anugerah yang luar biasa. Pada hari Kamis tepatnya tanggal 11 Maret 2021, kami kedatangan tamu perempuan- perempuan hebat dari Jakarta yang diketuai oleh Dr. Conny Rahakundini Bakri. Kehadiran mereka memberikan harapan buat kami, untuk menjawab pertanyaan terkait dengan sarana pembelajaran. Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, karena mendapatkan bantuan sarana pembelajaran untuk siswa dan guru pada saat itu. Betapa bahagianya kami, dengan adanya bantuan tersebut. Siapa yang tidak bahagia, ketika mendapatkan rejeki yang tidak disangka-sangka. Bantuan itu berupa tablet dan komputer guru yang digunakan sebagai sarana pembelajaran. Sarana tersebut dilengkapi dengan aplikasi yang bisa digunakan online dan offline. Aplikasi pembelajaran ini bernama "Smart Learning" yang mudah dipahami penggunaannya.

Kami berharap dengan adanya bantuan sarana pembelajaran untuk siswa dan guru ini, mampu mengatasi kesulitan kami walaupun baru berapa persennya. Dan semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.

Terima kasih Perempuan Garda Nusantara (PGN) yang telah memberikan solusi pada kami terkait dengan sarana pembelajaran yang selama ini menjadi kendala.

Aplikasi ini juga menjadi jawaban buat kami, jika offline pun siswa masih bisa melaksanakan pembelajaran. Tidak ada kekhawatiran tidak punya quota,tidak khawatir tidak ada sinyal atau sinyal kurang bagus,dan tidak khawatir tidak bisa mengikuti pembelajaran.

Sekali lagi terima kasih,telah berkunjung ke sekolah kami dengan membawa senyuman.🤗💕

Tantangan Gurusiana(365) Hari ke-1

Cisarua _14Maret 2021_Ana Ratna Komala

@setiap langkah niatkan ibadah, gitu aja😘