Tantangan Gurusiana Hari Ke-25

Pentigraf#

Sore tadi hujan mengguyur bumi. Seakan seluruhnya ditumpahkan tanpa terkecuali. Suara keras saling bersahutan, bagai bunyi genderang perang di jaman kerajaan.

Aku terdiam menatap jatuhnya bulir bening menyusuri lekuk bumi. Mengirimkan lamunan yang jauh menerobos hujan di sore itu. Pikiranku melayang pada gadisku yang nun jauh disana sedang menuntut ilmu. Bayangan senyumnya tak pernah hilang dari pusaran pikirku. Sedikit kutarik nafas untuk menetralkan sesak. Dengan harapan ketenangan mengajakku untuk berdamai dengan keadaan. " Yaa Allah jaga dan lindungilah anakku!" Kataku dengan suara bergetar. Entah kenapa aku begitu rindu dengannya, mungkin diapun sedang menahan rasa yang sama.

" Mama, lagi apa?" Terdengar suara mengagetkanku. Aku tersadar dari lamunanku yang jauh menerawang. " Mama lagi lihat air hujan!" Kataku pelan. " Oh, pantes anteng!" Kata anakku yang bontot. Biasanya mereka kumpul semua di bulan Ramadhan. Namun kali ini anakku yang ke-2 harus tinggal di pondok sebagai prasyarat kenaikam ke kelas 6. Dan alhamdulillah ketika sidang yudisium, anakku lulus. Sedih, gembira dan terharu bercampur menjadi satu. Ingin rasanya berada di sana, dan memeluk dia untuk mengucapkan selamat, tapi aku harus bersabar. Dan yang bisa kulakukan berdoa untuknya, semoga Allah SWT selalu mempermudah segala urusannya. Aamiin .

Cisarua, 5 Mei 2021

Ark@,Coretan kecilku