MEREKA MENUNGGU
Hari ini aku pulang hampir maghrib. Karena begitu banyak pekerjaan yang harus terselesaikan. Terlebih tadi aku mampir dulu memenuhi undangan. Cukup lama aku di sana. Bercerita sambil bercanda, maklum sudah agak lama aku tidak berkunjung. Bahan ceritapun bagai tak ada habisnya, terus saja mengalir seperti air di pancuran. Hehe...
Memang kalau sudah ngumpul apa saja jadi bahan cerita. Yaa... namanya juga dengan sahabat yang sudah seperti saudara. Tidak ada lagi kata malu atau sungkan. Hingga waktu yang menyadarkan, kalau aku harus pulang.
Tiba di rumah, aku langsung disambut oleh mereka yang selalu menungguku. Mereka sangat care sekali denganku. Ramah, dan selalu memanggilku dengan lembut. Suara mereka begitu manja, bagai anak kecil yang merengek pada ibunya. Aku tersenyum melihat mereka, dan kuusap kepalanya satu persatu. Ketika kuperlakukan seperti itu, suara merekapun semakin manja. "Yaa...sebentar aku simpan dulu tas." Lalu kakiku melangkah ke lemari makan. Dan kubuka ternyata masih ada makanan untuk.kesayanganku. Bahagia rasanya, jika makanan kesukaan mereka masih lengkap.
Akupun mengambil piring untuk menaruh ikan yang kucampur dengan nasi sedikit. Kemudian aku berikan ke mereka, sungguh lahap mereka makan. Tak berapa lama, piring pun kosong walau ada beberapa nasi yang masih tergeletak begitu saja. " Lapar yaa, sampai habis begitu!" Suaraku pelan sambil membelai kepalanya. Lalu kuambil lagi makanan kucing yang biasa kusebut cemilannya. Kutaruh pada piring yang biasa dipakai untuk makanan mereka.
Makanan itupun diserbunya, dan tidak berapa lama piring cemilanpun kosong. Akupun tersenyum puas, tidak ada lagi kekhawatiran kucingku kelaparan.
Aku dan keluargaku sangat menyayangi mereka. Karena selain menghibur mereka itu lucu dan menggemaskan. Setuju tidak? Hehe...
Seperti itulah kucing selalu memberikan kebahagian kepada kami.
Kucing-kucing itu menjadi kesayangan kami.
Kalau tidak ada mereka, rasanya rumah terasa sepi. Apalagi anakku yang bungsu, begitu sayang dengan kucingnya. Kulihat juga kucingnya seperti sudah tidak takut bermanja-manja pada anakku. Mereka begitu akrab, terkadang tidur juga berdampingan.
Bagi kami kucing itu bagian dari keluarga.
Walaupun terbilang kucing kampung,tapi mereka menggemaskan. Bagaimana tidak menyenangkan, wajahnya itu lucu sekali dan jika diajak bicara seolah mendengarkan kita.
Konon katanya kucing itu hewan kesayangan Nabi. Jadi apa salahnya kita juga tidak menyia-nyiakannya. Bahkan jika kita memahami tentang kucing pasti tidak akan mengusir atau membiarkannya. Ok!
Tantangan Gurusiana Hari Ke-6
Cisarua,19 Maret 2021
Ark@Coretan kecil pemghilang resah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kucingnya sehat selalu Bu
Aamiin, terima kasih Bun. Salam literasi.