Melewati pesawahan di sekitar sekolahku, ada kesejukan yang dirasakan meresap ke dalam jiwa.

Udara yang dingin menyejukan, menggambarkan kesegaran yang tak mungkin didapatkan di tempat lain.

Keindahan yang tak harus aku bayar dengan uang, cukup dengan ucapan syukur kepada Allah SWT. Karena semuanya berasal dari kasih sayang-Nya. Alhamdulillah aku masih bisa merasakan semuanya. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan (Q. S. Ar Rahman)." Yaa Allah aku bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan, moga keberkahan selalu mengiringiku. Aamiin." Suaraku bergetar tersentuh angin pagi yang menyejukan.

Kulihat sekitarnya dengan pandangan yang kagum atas kebesaranMu, dan kutengadahkan kepala ke atas langit yang menyangga bumi. Begitu indahnya deretan awan yang terhampar, memberikan nuansa kecerahan yang tak mampu kulukiskan dengan kata-kata.

Aku tak pintar mengungkapkan bahasa kalbu, tapi gesturku menggambarkan kekagumanku atas nikmat yang diberikan. Tak pernah kupungkiri jika nafasku semakin hidup dan bersemangat jika alamku mampu kurasakan keberadaannya.

Yaa alam merupakan penawar resahku dan alam juga yang memberikan nafas serta semangat yang luar biasa terhadapku. Seluruhnya mampu menyegarkan otak dan pikiranku yang terkadang terlalu penuh dengan urusan dunia.

Seperti suasana di sekitar sekolahku, masih terlihat alam pedesaannya yang mampu memberikan rasa nyaman untuk yang melihatnya. Keadaan yang memberikan ruang damaiku tetap bercahaya, dan selalu menambahkan energi positif untuk terus menularkan ilmu kepada mereka yang membutuhkan. Barakallah. Aamiin.

Tantangan menulis hari ke-3#Tantangan Gurusiana

Cisarua, 15 Maret 2020

Tak ada yang terlambat

Jika ada kemauan

@pojok hati pelipur lara