Cantik dan lucu, dengan gaya yang sedikit centil berjalan ke sana ke mari bagai pragawati di atas catwallk. Dengan rambut yang keriwil menambah keistimewaan pada dirinya.

Gadis kecil bermata indah itu bernama Nouren. Gayanya semakin banyak dan semakin menggemaskan. Aku biasa memanggilnya oyen, sebagai panggilan sayangku. Oyen ponakanku yang sebelumnya agak jutek, kini sudah semakin hilang juteknya seiring bertambahnya usia. Dan sudah semakin akrab denganku. Sebelumnya tidak pernah mau didekati atau diajak ngobrol. Bahkan tangisan selalu jadi senjatanya. Hehe dasar anak kecil.

Tapi waktu itu ada kelakuan yang buat aku tertawa. Bagaimana tidak tertawa, kalau dikasih uang atau makanan pasti oyen mendekat dan menciumiku. Apapun yang disuruh olehku pasti dilakukan. Haha... Buatku sakit perut karena tertawa. Oyen... Oyeen.... Hehe.

Namun sekarang dia sudah semakin besar dan mulai mengerti. Kalau mau pulang, Oyen selalu pamitan dengan menciumku.

Senang rasanya jika diperlakukan seperti itu oleh dia. .Buatku oyen seperti malaikat kecilku pemberi semangat dan penghibur. Sebab karenanya aku bisa tertawa lepas. Dan membuatku semakin fresh saja.

Jika oyen pulang, hatiku terasa sunyi. Menahannya untuk tidak pulang tidak mungkin. Akhirnya kurelakan dia pulang, dengan syarat harus mau dicium dan mencium. Dan alhamdulillah oyen selalu mau melakukan iitu, walau tanpa diberi uang atau makanan.

Nouen atau Oyen gadis kecil yang kusayang dan kucinta, tetaplah menjadi anak kecil yang cantik dan lucu hingga mampu membuat siapa saja merasa senang. Aamiim.

Tantangan Menulis Hari ke27#Tantangan Gurusiana

Cisarua, 08 April 2020

Tak ada kata terlambat

Jika ada kemauan

@pojok hati pelipur lara