Tantangan Gurusiana Hari Ke-30

Silaturahmi membawa berkah, seperti itulah yang kurasakan. Pagi sengaja aku berkujung ke orangtua angkatku yang tidak begitu jauh jaraknya. Perjalanan yang ditempuh sekitar 30 menit. Sudah lama kami tidak bertemu secara langsung walaupun komunikasi lewat handphone tak pernah putus. Maklum kami sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Dan jika ada kesempatan aku berkunjung, orangtua angkatku tidak sedang di rumah.

Jalanan sepi sekali, kulihat di beberapa titik polisi banyak yang sedang berjaga. Tidak seperti biasanya jalan arah puncak sesepi itu. Sejak diberlakukan larangan mudik suasana jalan tidak lagi ramai dengan kemacetan. Hanya pengendara yang berasal dari wilayah sekitar terlihat hilir mudik. Itu pun tidak banyak. Kujalankan si biruku dengan santai, sampai ke rumah orangtua angkatku. Sesampainya di sana kulihat rumah sedang dirapihkan. Aku datang disambut seorang wanita yang lama tak bertemu. Diajaknya aku ke dalam rumah, dan kamipun bercerita cukup lama. Mulai menceritakan anak-anak sampai ke masalah pekerjaan. Waktu rasanya sebentar ketika kulihat jam sudah menunjukan pukul 13.00 Wib. "Buu, saya mau pamit yaa. Kalau ngobrol di sini suka tidak terasa, tahu-tahu sudah siang." Kataku dengan tersenyum. Ibupun tersenyum melarang pulang, bahkan menyuruhku menginap." Lain kali aja ya,Bu. Sekarang masih ada keperluan yang lain." Aku menjelaskan dengan lembut. Akhirnya akupun diijinkan pulang, dan dibawakan sayuran yang banyak karena katanya baru panen. Selain itu akupun dibawakan makanan ringan juga yang lainnya. Alhamdulillah puji syukur aku panjatkan kepada Allah SWT karena telah memberikan ijin bertemu dengan orangtuaku serta rejeki yang diberikan melalui orangtua angkatku.

Perjalananpun aku lanjutkan ke rumah kenalan lamaku. Kuhentikan sibiru di depan rumah yang dulu sering kukunjungi. "Assalamu'alaikum!" Kataku sambil kuketukre pintunya. Agak lama menunggu jawaban dari orang rumah. Dan akhirnya ada suara yang kukenal menuju pintu lalu pintupun terbuka. "Yaa Allah, masuk-masuk!" Katanya sambil menggandengku mengajak masuk. Ternyata di dalam sedang berkumpul seluruh keluarganya. Aku bergabung dengan mereka dan akhirnya hanyut dalam perbincangan mereka. " Umi, maaf saya baru bisa silaturahmi lagi ke sini. Bukan tidak ingin, namun jika pulang dari pekerjaan rasanya males ke mana-mana. Mohon maaf ya umi, pa kiayi!" Kataku. Mereka menjawab dengan senyum, dan katanya tidak apa-apa yang penting semuanya sehat. Aku bahagia berada di tengah-tengah mereka, suasana kekeluargaanpun tercipta di sana. Akupun tak merasa orang lain di antara mereka. Asik sekali kami ngobrol sampai tidak terasa waktupun mengajakku untuk pulang ke rumah. Akhirnya akupun pamit, dan ternyata pulang tidak dengan tangan kosong. Dibawakannya sayuran, buah, dan keripik singkong, keripik pisang buatan umi sendiri. "Alhamdulillah yaa Allah yang telah memberiku nikmat bersilaturahmi dan rejeki yang kudapat hari itu," gumamku. Rasa syukur tiada terkira karena selain bertemu dengan orang-orang yang kusayang, rejekipun kudapatkan. Alhamdulillah, Insyaa Allah berkah. Aamiin.

Cisarua, 9 Mei 2021

Ark@Coretan kecilku