Ana Rohdiana, M.Pd.

Penulis adalah seorang Guru Bahasa Inggris di SMPN Unggulan Sindang Indramayu Jawa Barat. Lulusan Pasca Sarjana Univ Negeri Surabaya tahun 2017, penerima beasis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mencari Kota

Mencari Kota

Aku tinggal di sebuah kota. Sebenarnya tak pantas disebut kota karena yang kutahu hanya rerumputan, embun, hening malam, atau suara burung. Sungguh jauh dari apa yang kudengar tentang kota. Sayangnya berpuluh tahun kumiliki kehidupan tetapi belum pernah kulihat kota yang sebenarnya. Karenanya, malam ini kurelakan sebagian rasa kasmaran pada kota yang sebenarnya, membawaku pergi jauh, mencari kota. Sungguh kubosan telah berjalan selama bertahun pada cuaca yang sama . . . Akhirnya aku tiba di sebuah kota yang sebenarnya, begitu nyata sehingga terasa aneh dan hanya memberi gelap dihatiku, Tidak ada orang berjanji, atau mengaji, tidak ada suara adzan atau . . .Entahlah, aku hanya terpana sampai . . .

"Kamu cari kota?" ucap suara dengan parau. Keinginanku yang kuat mencari kota yang sebenarnya membuatku mengerti apa yang diucapkannya. Aku pun menjawab pertanyaannya dengan gerakan kecil.

"Aku bisa mengantarmu ke tempat paling asing, itulah kota yang sebenarnya,"ucapnya lagidengan mata menyiratkan rasa haus yang tak kumengerti. Berjanjilah untuk tidak pulang sebelum semuanya berakhir, menetaplah disini,"matanya masih menatapku denganpancaran lapar tak terhingga. Beberapa saat kulihat lidahnya menjulur sampai menyentuh tanah yang mengeras di dekatku.

"Bersiaplah! Aku akan membawamu," ucapnya kali ini dengan sayap terkembang.

"hgfyegfgsdsfdwdvsb, " jawabku.

Dia hanya terpana. Kelihatan sekali pancaran ketidakmengertian di wajahnya.

"Kamu salah satu keasingan yang tertinggal di kota ini,

" ucapnya dengan mulut menyeringai.

Akhirnya aku dibawanya pergi, tempat pertama yang begitu asing bagiku, seperti juga puluhan tatapan mata itu.

"Dia mengidap virus berbahaya!"teriak beberapa diantara mereka sehingga membuat sebagian mereka lari menjauh,

"Lihatlah didepanmu, indah bukan?" ucapnya dengan tubuh bergetar, aku menatapnya semakin tidak mengerti.

"Keindahan yang akan menyembuhkanmu dari virus itu,"ucapnya lagi.

"hgfyuegfdusfdvdcs gfplkhhafstw," kataku menerangkan keherananku melihat rerumputan dibinasakan, hutan dibakar, anak sekolah menginjak buku-buku.

Dia hanya tersenyum sambil mengajakku berkeliling.\

"bnhgfjdgggwfvfeuohftgiueooo!" Aku berteriak atas apa yang kurasakan melihat seorang Ibu dimakan anaknya, kampus merampok mahasiswanya.

Belajarlah dari apa yang kaulihat,"ucapnya. Aku sudah tidak tahan "phgdjfwtdfsffrrrdzz?!" teriakku lagi melihat jalan dipotong, gunung ditumpahkan, rumah sakit dimakan lalat kota, pemimpin memakan mayat-mayat di pasar, bunga-bunga dibakar.

"Kurang ajar!"makinya mendengar teriakkanku.

"Seharusnya kau menikmatinya seperti seluruh penduduk kota ini"

Aku hanya menangis melihat kota yang sebenarnya yang selama ini kurindukan.

"Qprktodprsttggzw," ucapku padanya dengan nafas tersendat melihat bulan terpecah, penduduk kota yang terus berpesta pada televisi, hotel, kematian, airmata yang terjual, mayat berserakan, gedung berlumur darah, dan kota yang ingin kutinggalkan.

Penulis : Ana R. Diana. Guru Bahasa Inggris SMPN Unggulan Sindang Indramayu. Jawa Barat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Imaji yang memukau! Bikin penasaran! Lanjut Bu!

20 Jul
Balas

Alhamdulilah Bu. Masih belajar

20 Jul

Imajinatif banget nih.

20 Jul
Balas

Thank you Pak Yudha

20 Jul

Luar biasa...

20 Jul
Balas

Terima kasih Ibu

21 Jul

Semoga bukan Kota impian. Namun Kota yang benar membawa kehidupan yang ceria. Sip... Salam

20 Jul
Balas

Terima kasih pak

20 Jul

Terima kasih semua

20 Jul
Balas

Keren.. Salam kenal, Bun

24 Jan
Balas

Terima kasih Bu. Salam kenal kembali.

24 Jan



search

New Post