Andahlia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Batu Daun Cinta Teman Setia Belajarku

Batu Daun Cinta Teman Setia Belajarku

Batu Daun Cinta Teman Setia Belajarku

Oleh ; Andahlia

Guru TK PGRI 2 Cimahi

Alumni : Bandung 1 Media Guru

Anggota ; Komunitas Pegiat Literasi Jabar ( KPLJ JAWA BARAT )

Judul buku : Batu Daun Cinta Teman Setia Belajarku

Penulis : Sekolah Guru INDONESIA

Penerbit : Sekolah Guru indonesia – Dompet Dhuafa

Cetakan : : Pertama 1 Nopember 2014

: Kedua Desember 2014

Tebal : XVIII - 254 halaman

ISBN : 978-602-7807-46-4

Buku Batu Daun Cinta Teman Setia Belajarku merupakan buku antologi karya guru guru indonesia dari dompet duafa.buku pemberian/hadiah dari teman di sebuah medsos setelah saya berhasil menjawab tantangannya untuk menulis sebuah featur. rasa penasaran ingin membaca isi dari buku tersebut apa gerangan yang di lakukan guru guru muda yang bertugas di daerah terpencil. Seperti halnya makanan membaca buku baru apalagi pemberian ataupun hadiah ingin segera ku lahap hingga tuntas.

Buku yang mengisahkan suka duka yang di alami di guru muda untuk berjuang dalam mencerdaskan anak bangsa banyak membawa hikmah dan kesan yang mendalam,membaca halaman demi halaman membuat saya merasa malu pada diri sendiri, karena selama ini apa yang saya lakukan belum menjadi seorang pendidik yang baik, dengan semangat dan kreatifitas yang mereka miliki, bagaimana mereka mengubah suasana kelas menjadi suasana yang lebih hidup dan menyenangkan.

Dengan membaca buku ini saya menjadi terispirasi untuk memberikan yang terbaik bagi anak anak harapan bangsa, sungguh saya merasa malu karena selama ini dengan tunjangan sertifikasi dari pemerintah saya bersuka ria, mencari seminar dan pelatihan kesana kemari , sementara mereka guru guru muda yang berjuang di daerah terpencil. Mengamalkan ilmu dengan susah payah bahkan tak kurang mereka mendapat penolakan dari masyarakat sekitar. seketika itu air mata saya sempat menetes. Sungguh ,karena pengorbanan dan perjuangan saya belum maksimal seperti apa yang di harapkan pemerintah , orang tua. masyarakat dan peserta didik.

Dalam buku ini di cerikan belajar dengan guru gila ( 16-22) bagaimana seorang guru muda ketika mengajar menggunakan pembelajaran berbasis Audio Visual berharap akan senang dapat menikmati pelajaran. Karena di daerah terpencil mendadak listrik mati dengan ideunya iapun mengajak anak anak untuk belajar di luar kelas, semua anak menyambut ajakan sang guru untuk berkumpul sesuai dengan instruksinya, tetapi ada seorang anak yang mengatakan “ eh....ngapain belajar kaya gitu dasar gila......!

Seketika itupun saya membacanya dag dig dug terperanjat seperti itukah perlakuan anak anak terhadap guru, lain halnya cerita Rizki ikhwan (188-192) menceritakan tentang kerasnya bahasa laut ketika di hadapkan dengan prilaku anak yang sulit di atur,orang tua sibuk melaut pemilihan kata kata yang di ucapkan orang tua dalam berkomunikasi. membuat anak jengkel dan melawan.

Dalam kesehariannya Rizki banyak melibatkan orang tua dalam tugasnya meskipun tidak mudah tapi dengan cara blusukan adalah cara yang paling efektif untuk mengontrol dan mengarahkan anak.meskipun menambah lelah tapi demi generasi masa depan. Karena tugas seperti itu bukan untuk urusan pendidikan semata , melainkan juga ikut memperhatikan dan mencarikan solusi dari permasalahan yang ada. Di sini yang di butuhkan peserta didik bukan hanya ilmu pengetahuan atau baca tulis saja tetapi karakter dan mental masyarakat yang harus mendapatkan perubahan.

Di bagian lain di kisahkan juga bahwa guru guru ini yang hanya di gaji 300rb tiap bulan di tengah keterbatasan alat dan media mereka harus kreatif kondisi di tempat yang minim pasilitas guru harus mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik tak jarang dengan seperti itu guru dapat menemukan potensi anak sesuai daerahnya seperti yang di tuturkan azizah kelas anak anak aktif (132-136) ketika pagi hari di depan kelasnya seorang anak Dede sedang melukis pasir ia melukis pasir seperti yang ada di televisi memang tidak mudah melukis diatas pasir tapi karena cara itu yang dapat di lakukan , tiadanya kertas gambar bisa di ganti pasir di campur tanah , dengan cara ini secara tidak langsung mengajarkan pada siswa bahwa keterbatasan tidak selamanya terbatas dan kekurangan justru keterbatasan mampu melejitkan kreatifitas anak.

Banyak hikmah yang di ambil dari pejuang pejuang muda, setiap membaca saya selalu merinding dan terharu kiprah guru akar rumput ini begitu menyebutnya mereka sepertinya sudah menjadi local heroes, dalam keadaan terbatas minim fasilitas serta serba kekurangan tetapi mereka mampu memberdayakan, dengan gaji yang di bayarkan pertiga bulan mereka harus mempertahankan hidup dengan bekerja sebagai buruh tani, buruh proyek, selain itu mereka di beri tantangan untuk aktif di sosial kemasyarakatan pemberdayaan masyarakat.

Buku yang di terbitkan oleh sekolah guru indonesia dompet duafa merupakan sebuah kawah candra di muka anak anak muda untuk ambil bagian mengajar setahun di ujung ujung republik , menikmati separoh hati pengabdiannya sebagai pendidik, mereka adalah guru guru hebat yang mewakapkan ilmunya untuk bangsa semoga diyaumil hisab amal mereka menjadi pemberat amal menuju jannahnya. Aamiiin.........

hp; 0811200538,

Cimahi, 20082016

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Reviewnya kereeennn

26 Mar
Balas

Thankyouhhh itumah bukunya yang keteeen

26 Mar
Balas



search

New Post