Selulerku berdering berkali kali. Tapi ku tak pedulikan karena aku sedang asyik di perjalanan .Saat macet masih ku dengar bunyi pesan masuk ternyata pengirimnya masih dari orang yang sama menelponku. ada rasa penasaran lalu pesan itu aku baca ternyata temanku mengabarkan kalau ada surat dari Dinas, tapi aku sudah memutuskan untuk tidak menanggapi, Karena ku tahu aku belum layak. Sebelumnya aku sudah ikhlaskan untuknya yang menduduki jabatan itu karena memang ia sudah siap dan sudah saatnya mendapat jabatan itu.

Ah mungkin orang akan berkata kalau aku sombong atau tak sedikit mengatakan aku bodoh dimana orang akan mengejar sebuah jabatan yang diidamkan tapi aku malah merelakannya untuk orang lain. Sekedar tahu saja teman bahwa sebenarnya aku sudah menduduki jabatan itu. hingga sekarang aku sedang menjalankan tugas sebagai guru yang di serahi tugas tambahan sebagai kepala sekolah Definitip di sebuah Taman kanak kanak swasta, setiap 5 tahun satu kali dilantik oleh yayasan untuk menduduki jabatan tersebut di sekolah yang sama.

Memang aku belum banyak berbuat baik di sekolah ini apalagi mengejar prestasi dengan piala piala yang terpampang dan dipajang di depan sekolah untuk dilihat umum bahwa inilah sekolah yang saya pimpin. Meskipun belum banyak memberikan prestasi tapi setidaknya aku telah memberikan warna dan ketenangan pada warga masyarakat sekitar. Perjalanan 20 tahun memimpin bukan waktu sebentar, banyak pengalaman yang aku dapatkan liku liku menghadapi tantanganpun sudah aku lalui. Ketika ada penawaran untuk di ajukan menjadi pengawas sudah ku lakukan Tapi mungkin rejekiku belum di situ jadi kunikmati pekerjaanku di sekolah sekarang. Malah aku bersyukur dapat kenaikan tingkat dengan lancar di bandingkan dengan teman temanku yang jadi pengawas masih kesulitan untuk mengurus kenaikan tingkatnya.

Waktu cepat berlalu ketika ada seleksi calon kepala sekolah untuk sekolah Taman Kanak kanak negri, TK Negri satu satunya di kotaku kebetulan dari usia dan golongan aku memenuhi syarat untuk ikut seleksi tak ada alasan untuk menolak. Untuk menunjukan loyalitas pada pemerintah tak ada salahnya saya ikut mengumpulkan berkas sambil menguji kemampuanku. Memang kuakui dari pengalaman masa kerja yang cukup panjang aku di atas mereka tapi untuk kemampuan akademik pasti akan kalah dengan mereka yang muda muda.

Saya terperanjat ketika berada ditahapan seleksi akhir kami peserta dari TK tinggal berdua antara kau dan aku. antara jawaban ya dan tidak. Serta kelebihan dan kekurangannya sudah ku pikirkan matang jika aku benar benar berada di tempat yang baru, untuk mencari jawabannya hingga sempat panas dingin.. tidak seperti penguji yang menanyakan tujuan dari ikut seleksi pasti jawabannya bermacam macan bahkan temanku menjawab ingin mencari pengalaman. Aku jadi teringat pertanyaan teman guru guru di sekolah yang menanyakan tentang apa yang kucari di sekolah yang baru itu, kalau untuk promosi naik jabatan tak mengapa. Aku jadi berpikir benar juga. Kalau untuk mencari tantangan di sekolah sekarang juga banyak tak perlu mencari sekolah yang lain, di sini banyak yang harus ku terapkan saat saat usia menjelang masa pensiun bukan lagi mencari tantangan baru yang belum tentu lebih baik dan dapat di terima. Alangkah baiknya di sisa sisa waktu yang tinggal satu periode jabatan ini aku lebih konsentrasi pada sekolahku banyak yang harus aku benahi setidaknya aku lebih banyak memberikan ketenangan kepada guru. Peserta didik, yayasan dan masyarakat sekitar. Aku harus bekerja lebih baik dari sebelumnya.

Tanda pesan masuk selulerku berdering kembali kulihat pesan kali ini datang dari pengawas yang mengabarkan aku untuk ikut Diklat CAKEP di UPI segera ku balas " Maaf bu yang berangkat bukan aku, aku belum layak untuk ikut diklat. Yang berangkat temanku “. Terima kasih yaa allah engkau telah memilihkan jawaban yang terindah dan terbaik buat aku. liburan kali ini kuhabiskan waktuku untuk mendengarkan ibuku yang sudah sepuh bercerita sambil mengisi waktu luangku dengan menulis.

" edisi curhat " Jumat; 14042017.