Andamdewi

Seorang guru di SMK N 5 Pangkalpinang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kucingpun Punya Naluri

Kucingpun Punya Naluri

#Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari, Hari Ke-50

Apakah kucing merasakan juga tentang berkeluarga ya? Jika iya, lalu mungkinkah ia penganut poligami? Tapi yang jelas mereka hidup tanpa ikatan, bebas, dan gonta ganti pasangan saat musim kawin tiba.

Ah...mungkin itu memang budaya kucing ya. Alamiah, natural dan legal dimata sang pencipta.

Ada satu kisah prilaku kucing yang tertangkap dalam benak saat melihatnya. Begini ceritanya.

Aku memiliki beberapa kucing. Semuanya adalah kucing terlantar yang singgah di rumah. Semuanya kucing betina. Semenjak itu ia tinggal di rumah dan aku rawat dengan sebaik-baiknya agar ia tumbuh besar, sehat dan kuat. Tidak mengembara di alam luar yang berdebu, panas terik, dan hujan. Mereka tumbuh sehat dan kuat dengan asupan makanan yang bergizi dan bersih yang kusiapkan setiap hari. Kehadirannya pun memberi warna tersendiri dengan tingkah lucu dan canda mereka.

Salah satu dari mereka tiba pada puncak birahi. Ditandai dengan kegelisahan dan suara meongnya yang seakan memanggil-manggil sang jantan. Maka ku biarkan ia bertemu sang jantan diluar rumah.

Kucing jantan yang mengawani kucing betinaku itu dikemudian hari mengalami sakit pada matanya. Yang pada akhirnya aku membawanya ke dokter hewan dan harus menjalani operasi pengangkatan satu bola matanya. Semasa pemulihan ia terus menjalani rawat jalan di rumah hingga sehat.

Seiring dengan pulihnya kesehatannya, kucing betinaku pun hamil. Buah dari perkawinan dengan kucing jantan ini.

Sampai akhirnya setelah tiga bulan menjalani masa kehamilan, kucing betinaku pun melahirkan dua ekor bayi kucing jantan berwarna hitam putih dan hitam kecoklatan di dalam sebuah lemari. Memang beberapa minggu sebelum melahirkan kucing betina ini sering kedapatan tidur di tempat- tempat yang tidak biasanya. Sepertinya ia mencoba tempat demi tempat untuk ia melahirkan. Sebuah tempat sudah kusiapkan lalu kuletakkan ia tidur disana. Sepertinya ia nyaman dan akhirnya melahirkan di tempat itu.

Saat melahirkan, kucing jantan tidak di rumah. Saat ia pulang, pintu kamar selalu ku tutup. Aku khawatir kucing lainnya dan kucing jantan itu nantinya akan mengganggu bayi-bayi kucing yang masih sangat kecil itu.

Suatu hari pintu kamar itu tampak terbuka. Sontak aku cemas dan langsung bergegas melihat ke dalam kamar. Aku benar-benar panik dan khawatir bayi-bayi kucing itu diganggu. Tapi yang terlihat jauh diluar kekhawatiranku.

Kucing jantanku itu terlihat sedang berbaring santai menghadap kearah tempat kucing betina tidur dan menyusui bayi-bayinya. Aku langsung merasa tenang dan kagum melihatnya. Sepertinya ia paham itu adalah anak-anaknya. Seharian ku melihat kucing jantan itu tak beranjak dari kamar itu.

Di hari lainnya, aku melihat pemandangan baru. Aku melihat kucing betina sedang tidur lelap di lantai tidak jauh dari tempat bayi-bayinya. Dan disisi kucing betina itu, tampak pula kucing jantan yang juga tertdur disana. Aku tersenyum sendiri melihatnya. Aku melihat sepertinya mereka berdua sedang beristirahat dan tiduran sambil menjaga bayi-bayinya. So sweet, bukan?

Rasa peduli sang jantan tidak hanya dari kisah-kisah diatas saja. Suatu hari, induknya atau kucing betina itu pergi ke belakang untuk makan, minum, dan buang hajat. Tiba-tiba terdengar suara bayi-bayi kucing itu berteriak-teriak. Saat aku bergegas menuju kamar, saat itu juga aku melihat kucing jantan meloncat dan berlari menuju kamar itu juga. Ia langsung mendekati sumber suara yang tak lain adalah bayi-bayi kucing itu. Aku memperhatikan saja apa yang akan ia lakukan. Aku melihatnya mengeong gelisah, sesekali mendekat dan mondar mandir disekitar tempat bayi-bayi itu. Ia seakan tahu bahwa itu adalah anak-anaknya dan ia ingin menenangkan dengan suara eongannya yang lirih. Hingga tak lama kemudian kucing betina datang dan langsung berbaring dalam ruang tempat bayi-bayinya. Terlihat bayi-bayi itu langsung mencari puting susu induknya dan menyusu. Melihat bayi-bayi kucing itu tenang, kucing jantan pun ikut tenang. Terlihat ia ikut berbaring dengan menghadap kearah kucing betina dan anak-anaknya.

Semenjak itu aku selalu melihat, jika kucing jantan itu pulang ke rumah, ia tak pernah alpha melihat dan menemani kucing betina dan bayi-bayinya itu.

Kuasa Illahi. Karya cipta Illahi. Ia memberinya hasrat, Ia memberinya naluri, Ia memberinya akal dan pikiran walau Ia tidak mentakdirkannya berucap.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post