#Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari, Hari Ke-54

Hari-hari berlaku seperti biasa saja. Pagi hadir seiring suara ayam jantan yang berkokok menyambut mentari dan hembusan udara pagi yang sejuk. Siang dengan pancaran sinar matahari yang cerah ataupun teduh tertutup awan. Dan malam dengan pekatnya kegelapan, suara jangkrik yang mewarnai suasana yang kelam, syahdu, dan sepi. Jarum jam bekerja semestinya berputar laju detik demi detik. Apapun yang terjadi, rutinitas alam tetap berlaku sesuai kehendak-Nya.

Sebuah moment menjadikan satu hari itu bermakna atau meluka. Idul adha adalah satu momentum bahwa hari itu mengingatkan akan arti pengorbanan. Pengorbanan yang turun temurun dijalankan degan menyediakan hewan kurban. Segala kebutuhan disiapkan untuk menyambut kedatangan hari raya ini.

Berkorban tidak hanya ditandai oleh wujud hewan yang akan disembelih saat hari raya kurban tiba, namun berkorban sejatinya ada dalam detik-detik yang dilewati. Menyembelih hewan bermakna membuang segala sifat-sifat kebinatangan pada diri manusia. Dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan semata-mata karena Allah Ta'ala. Membunuh keegoisan, keangkuhan, dan kesombongan dan menggantikan dengan rasa penuh ketaatan pada Sang Illahi.