Setelah sahur bersiap ke masjid bersujud syukur atas semua yang ada menjadi nikmat yang tiada tara. Bayangkan saja seminggu yang lalu kami di kejutkan dengan berita anak kecil usia 9 tahun mengalami usus buntu? Mengapa harus terjadi pada anak sekecil itu padahal biasanya penyakit ini ada sumber penyebab pola makan serta efek dari perlakuan diri terhadap makanan yang ada.

Setengah jam yang lalu proses operasi berjalan namun sedikit terjadi trouble denyut jantung nyaris hilang tak berdaya. Tekanan darahnya ikut naik seperti orang tua yang berusia lanjut. Kami semua kaget sekali melihat anak tersebut tiba-tiba kejang dan berteriak histeris membuat semua mata tak lagi mampu menahan derai air mata.

Sejenak proses kejang berubah menjadi tekanan kembali naik demam tinggi juga memperparah keadaan anak. Setiap doa sudah terucap dengan sepenuh hati melihat monitor komputer layar di ruang PICU sangat menakutkan siapa yang melihat kejadian ini.

Detik menegangkan karena setiap beberapa detik terlihat dengan jelas denyut melemah semakin melambat nyaris kurus tut....tut....tut...ya Allah SWT berikan keselamatan dan kesempatan untuk melakukan hal terbaik untuk anak ini.

Dalam ruangan itu ada 3 anak telah di penuhi kabel kesehatan dari kepala sampai perut bagian bawah juga penuh peralatan medis. Salah seorang anak sudah dua hari belum sadar sejak Mauk ruang PICU.

Ya.. ada harapan saatanakitu bersuara memanggil Ummu Ummu mana ibu rasanya badanku sakit semua. Tapi itu hanya sejenak untuk berpikir bahwa ada kritis berlalu. Ternyata itu belum selesai

Menunggu informasi dari dokter jaga agar stabil dari tekanan darah juga jantung yang melemah

aikk