Andi Ardiman

Andi Ardiman,S.Pd Gr.,M.Pd lahir di Kota Padang, 27 Oktober 1991 Merupakan Guru Kelas pada MIN 3 Kota Padang, Telah menamatkan Program Pasca Sarjana Jurusan Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bagaimana cara menerapkan Model Integreted pada pembelajaran Tematik?

Bagaimana cara menerapkan Model Integreted pada pembelajaran Tematik?

Integrated dalam bahasa Inggris berarti integrasi. Integrated model merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep, keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing–masing mata pelajaran (Fogarty, 1991). Chuenpraphanusorn, dkk (2017) berpendapat bahwa integrasi berarti mengkaitkan semua pengetahuan dan pengalaman yang terkandung dalam kurikulum. Integrasi berfokus pada pengembangan holistik peserta didik dalam 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

Bradbury (2014) berpendapat bahwa dalam mengintegrasikan beberapa ilmu berarti peserta didik mempraktekkan keterampilan penting yang melintasi disiplin dan merupakan pusat kemampuan untuk membangun pengetahuan dan mengkomunikasikannya dengan cara yang berarti. Konsep pembelajaran terpadu beranjak dari asumsi sebagai berikut: (1) setiap merencanakan, mengelola dan upanya mengendalikan pembelajarannya harus terpadu; (2) sumber atau tumpuan materi harus berkaitan dengan permasalahan yang beranjak kehidupan, baik yang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan peserta didik, maka pembelajaran terpadu harus mulai dari lingkungan terdekat, kemudian diperluas sampai batas perkiraan daya tangkap peserta didik; (3) guru yang membelajarkan pembelajaran terpadu harus memiliki wawasan pengetahuan, keterampilan dan komitmen yang dipersyaratkan (Solihatin, 2012: 82).

Pembelajaran integrated lebih bebas dalam mengaitkan topik tertentu sebagai “ center of interest” dengan unsur lain dari bidang studi lain dalam bentuk keseluruhan yang bermakna sesuai dengan relevansi topik tersebut. Integrasi, model ini memberikan kesempatan kepada guru untuk melihat satu topik dibahas dari semua disiplin ilmu secara antar disiplin. Jadi topik yang dibahas dapat saja dilihat dari semua sisi kemampuan guru dan minat siswa. Cervetti, dkk (2012) menjelaskan model integrasi merupakan pembelajaran yang memberikan peluang untuk meningkatkan pembelajaran dengan membuatnya lebih terkontekstualisasi, lebih terinformasi, didokumentasikan dengan lebih baik dan membangunan pengetahuan yang kuat.

Solihatin (2012) berpendapat ada tiga prinsip acuan dalam merancang proses pembelajaran terpadu, yaitu: (1) substansi materi yang dirancang dalam pembelajaran terpadu diangkat dari konsep- konsep kunci( key concepts) dalam setiap pokok–pokok bahasan mata pelajaran yang terkait; (2) hubungan antarkonsep kunci yang dimaksud memiliki makna yang asli (original meaning), jika dipadukan dalam satu peristiwa, masalah, atau tema; (3) aktivitas proses pembelajaran terpadu dilaksanakan mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Majid (2014) berpendapat bahwa pengembangan pembelajaran integratif di sekolah dasar didasari beberapa hal, yaitu : (1) sesuai dengan penghanyatan dunia kehidupan anak yang bersifat holistik; (2) sesuai dengan potensi pengaitan mata pelajaran di sekolah dasar sehingga mampu membuahkan penguasaan isi pembelajaran secara utuh; (3) idealisnya pelaksanaan kurikulum yang selanyaknya dikembangkan secara integratif.

Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa integrated model adalah pembelajaran dipadukan atau dikaitkan dengan beberapa interdisiplin ilmu dalam satu pembelajaran dengan memprioritaskan konsep, keterampilan, dan sikap yang sesuai dan dekat dengan penghanyatan dunia peserta didik.

Manfaat Menggunakan Integrated Model

Menurut Daryanto (2014) manfaat model integrated antara lain: (1) memudahkan peserta didik untuk memahami keterhubungan diantara berbagai mata pelajaran; (2) memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian; (3) memotivasi peserta didik.

Deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat integrated model yaitu mengembangkan konsep secara koheren, dimana dilaksanakan dengan mengaitkan semua bidang kurikuler penting untuk pendidikan peserta didik, kedalaman pengetahuan artinya pembelajaran mendorong kecerdasan ganda dan juga meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan meningkatkan motivasi.

Langkah–Langkah Mengembangkan Integrated Model

Saat merencanakan pembelajaran, persiapan yang masak menjamin akan diberikannya pengalaman belajar yang efektif bagi peserta didik. Daryanto (2014: 127) menjelaskan ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan saat merancang model integrated terkait pada perencaan pembelajaran yang akan digunakan, yaitu: (a) pemilihan tema, dalam memilih tema sebaiknya dilakukan curah gagasan yang menumbuhkan minat, memotivasi, rasa ingin tahu siswa dan memperhatikan sumber daya sekolah agar pembelajaran menjadi efektif; (b) guru menetapkan hasil pembelajaran yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap; (c) membuat jaringan-jaringan topik pada mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lainnya yang dapat dipadukan secara efektif untuk mendukung topik utama. (d) menentukan dan mengembangkan kegiatan belajar. Pembelajaran harus memuat kognitif, psikomotorik, dan afektif; (e) mengembangan rancangan penilaiaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Menurut Daryanto (2014) menjelaskan langkah umum yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran terpadu meliputi 3 tahap kegiatan, yaitu (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Secara jelas akan diuraikan di bawah ini:

(1) kegiatan awal:

a) Menjelaskan secara umum kepada peserta didik tentang model yang akan digunakan.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

c) Menyampaikan topik yang akan menjadi pusat pembelajaran.

(2) Tahap kegiatan inti

a) Menyampaikan rangsangan dengan memberikan contoh maupun ilustrasi yang berhubungan dengan tema untuk mendorong peserta didik berpikir secara aktif.

b) Penyampaian materi dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari sederhana ke komplek.

c) Melakukan proses klarifikasi untuk menindaklanjuti berbagai temuan dan respon dari peserta didik terkait dengan konsep, gagasan atau ide sesuai dengan tema yang dipelajari.

d) Penekanan integrasi yaitu kegiatan penyatuan pemahaman peserta didik tentang konsep terkait kompetensi dasar dan hubungannya dengan tema pembelajaran.

(3) Tahap kegiatan akhir

a) Memfokuskan perhatian peserta didik pada akhir pelajaran.

b) Merangkum materi yang baru dibahas.

c) Mengkonsolidasikan perhatian peserta didik terhadap hal-hal pokok dalam pembelajaran.

d) Mengorganisasikan kegiatan menjadi satu keutuhan yang bermakna

e) Melakukan unjuk kerja sesuai dengan proses dan pengalaman peserta didik.

Sumber Rujukan:

Fogarty, R. (1991). How to integrated the curricula. Illinois: Skylight Publishing Inc, Palatine.

Isjoni. (2007). Integrated Learning Pendekatan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Pekanbaru: Falah Production

Kurt, K., & Pehlivan, M. (2013). Integrated Programs for Science and Mathematics: Review of Related Literature. International Journal of Education in Mathematics, Science and Technology, 1(2), 116-121.

#Tantangan hari ke 39

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ndi, yo tapi dlm kenyataan susah juo pelaksanaan integrated ko? Namuah nyo wak buek buku surang sesuai kurikulum k13 yg integrated, rpp, bentuk soal gai skali baru mantap, hehe.. Menghayal

01 Mar
Balas

Mantap ndi.. Terus bagi2 Ilmunya ya.. Biar berkah..

29 Feb
Balas



search

New Post