Bagaimana Menerapan Model Contextual Teaching Learning pada Proses Pembelajaran?
Bagaimana Menerapan Model Contextual Teaching Learning pada Proses Pembelajaran?
Guru sebagai salah satu komponen penemu keberhasilan proses pembelajaran siswa di sekolah perlu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, guna meningkatkan aktivitas dan kompetensi belajar siswa. Disamping dapat mencari solusi dari permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran, Guru harus berupaya untuk mengadakan inovasi sehingga proses pembelajaran menjadi pembelajaran menyenangkan untuk siswa. Hal ini sesuai dengan PP No 19 tahun 2005 yaitu pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Untuk mewujudkan hal tersebut guru harus memilih model yang cocok diterapkan pada setiap pembelajaran, salah satu model yang cocok pada pembelajaran tematik adalah dengan menggunakan model Contextual Teaching Learning ( CTL)
Model CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Menurut Wina (2008:225) “CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”.
Mulyasa (2008:102) menjelaskan “CTL adalah konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari”. Kemudian menurut Kunandar (2008:293) “Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang beranggapan bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Artinya belajar akan lebih bermakna jika siswa bekerja dan mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahui”. Selain itu, Nurhadi (2003:5) mengemukakan bahwa “Pendekatan CTL adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL adalah pendekatan yang menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi pembelajaran dan mendorong siswa untuk menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan dunia nyata siswa.
Pendekatan CTL dapat diterapkan dengan 7 langkah seperti pendapat Yatim (2009:168) mengemukakan bahwa ”Pendekatan kontektual CTL melibatkan tujuh langkah-langkah pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivis), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment)”.
Sedangkan menurut Sumiati (2007:14) langkah-langkah pendekatan CTL adalah: (1) Kontruktivisme yaitu, mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya berdasarkan pengalaman nyata yang dialaminya dan hasil interaksinya dengan lingkungan social disekelilingnya; (2) Bertanya yaitu, mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya; (3) Inquiri yaitu, melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri; (4) Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok); (5) Pemodelan yaitu, menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran; (6) Refleksi yaitu, melakukan refleksi akhir pertemuan pembelajaran; (7) Melakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai cara.
#Tantangan Hari ke 24
Sumber Rujukan:
Nasar. 2006. Merancang Pembelajaran Aktif dan Kontekstual. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar