Andi Ardiman

Andi Ardiman,S.Pd Gr.,M.Pd lahir di Kota Padang, 27 Oktober 1991 Merupakan Guru Kelas pada MIN 3 Kota Padang, Telah menamatkan Program Pasca Sarjana Jurusan Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peran Sekolah dan Keluarga dalam mengembangkan Bakat  dan Kreativitas Anak usia SD

Peran Sekolah dan Keluarga dalam mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak usia SD

Peran Sekolah dan Keluarga dalam mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak usia Sekolah Dasar

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang diharapkan dapat membantu anak-anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah orang tua memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat.

Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua bagi anak-anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan, selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik.

Apa yang orang tua bisa lakukkan di rumah:

1) Patoklah prestasi akademis sang anak, yang namun realistis buat anak.

2) Tanamkan rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.

3) Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.

4) Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian anda, jelaskan apa yang anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.

5) Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota.

6) Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni.

7) Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka.

Pemanfaatan Pengembangan Bakat Intelektual, Kreativitas, Dan Bakat Anak SD

Berdasarkan lima bidang bakat, berikut akan bahas tentang pengembangan bakat akademik khusus yang dikaitkan juga dengan bakat kreatif siswa SD/MI melalui kegiatan pembelajaran.

1. Pengembangan bakat Sains (IPA)

Karakteristik siswa berbakat sains antara lain kepekaan terhadap masalah, kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru, kemampuan untuk menilai kemampuan mekanikal tinggi, ketekunan, semangat, kemampuan visual spasial, kemampuan untuk mengkomunikasikan, keuletan, dan pencetus ide (Guilford dalam Munandar, 1999), Sisk (Munandar, 1999) mengemukakan hasil identifikasi guru-guru mengenai keterampilan dan kegiatan yang perlu dilakukan siswa berbakat sains: membaca dan menafsirkan tulisan ilmiah untuk memperoleh informasi ilmiah; melakukan eksperimen untuk menguji gagasan dan hipotesa; menguasai dan menggunakan teknik dan alat ilmiah; menyeleksi data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti; menarik kesimpulan dan prediksi dari data yang diperoleh; mengungkapkan gagasan kuntitatif dan kualitatif; menggunakan dan menerapkan ilmu untuk melakukan perubahan sosial; serta merumuskan hubungan dan gagasan baru dari fakta dan konsep yang diteliti.

2. Pengembangan bakat Matematika

Karakteristik siswa berbakat dalam bidang matematika ialah: fleksibilitas dalam mengolah data, kemampuan luar biasa untuk menyusun data, ketangkasan mental, penafsiran yang orisinil, kemampuan luar biasa uantuk mengalihkan gagasan, dan kemampuan luar biasa untuk generalisasi. Greenes menambahkan bahwa siswa berbakat matematika lebih menyukai komunikasi lisan daripada tulisan (Greenes, dalam Munandar, 1999). Maka bagi guru dalam merencanakan model pembelajaran bagi siswa yang berbakat matematika dapat mendorong: pertimbangan dan pemikiran mandiri, menggunakan berbagai metode untuk memecahkan masalah yang sama, siswa melakukan pengecekan, serta memberikan masalah yang menantang dan luar biasa.

3. Pengembangan bakat bahasa

Karakteristik siswa berbakat bahasa ialah: mempunyai ingatan yang luar biasa, belajar membaca sendiri pada usia dini, mempunyai perbendaharaan kata yang luas, dapat memecahkan masalah dengan cara yang majemuk, mempunyai jangkauan perhatian yang luas, mempunyai rasa humor seperti orang dewasa, memberikan pendapatnya diminta atau tidak, bicara terus-menerus, selalu mengajukan pertanyaan, memahami buku, film, dan diskusi pada tingkat tinggi, serta mengaju-kan beberapa pemecahan untuk masalah yang sama. Saran pembelajaran untuk mengembangkan bakat ini adalah memadukan kegiatan membaca dan menulis, memberikan bahan membaca yang beragam untuk setiap siswa, membantu siswa untuk menjadi pembaca yang efektif, menentukan kebutuhan pembelajaran dari individu dan kelompok, memberikan kesempatan untuk mendengarkan dan berbicara, mendorong untuk membaca kritis dan membaca kreatif, dan melibatkan siswa dalam pemecahan masalah.

4. Pengembangan bakat IPS

Karakteristik siswa berbakat dalam IPS ialah: pemahaman konseptual yang lebih maju dari anak seusianya, memiliki gudang pengetahuan yang baru dan sangat spesifik, menyukai tugas yang sulit atau majemuk, menentukan standar tinggi untuk proyek mandiri, dianggap sebagai sumber pengetahuan dan gagasan baru oleh teman, pengelola kelompok, menggunakan humor dalam berelasi, menceritakan atau menulis cerita imajinatif, mempunyai minat luas dan sangat terfokus, cepat menyerap pengetahuan, pembaca yang intensif, ekstensif, dan maju (dua tingkat di atas kelasnya), melihat hubungan yang tidak dilihat orang lain, berfantasi jika sedang bosan, dan memiliki kepekaan sosial (minat yang sungguh-sungguh terhadap orang dan terhadap akibat interaksi sosial, serta menghargai gagasan dan nilai susila orang lain). Karakteristik ini menggambarkan juga jenis bakat sosial yang memiliki karakteristik kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi dengan orang lain.

Pembelajaran yang berkaitan dengan jenis bakat khusus di bidang seni dan kinestetik/psikomotorik dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pada prinsipnya semakin bervariasi kegiatan ekstrakurikuler (ekskul), akan semakin besar kesempatan bagi setiap siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Sekalipun demikian, sekolah perlu mempertimbangkan anggaran yang diberikan oleh pihak yayasan/pemerintah karena kegiatan ekskul membutuhkan dana tambahan untuk pengadaan sumber daya manusia (SDM) dan kelengkapan prasarana (misalnya peralatan olah raga, instrumen musik, dan sebagainya) yang tak sedikit.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan bakat seni antara lain:

vocal group/ paduan suara, instrumen musik (pianika, suling, angklung), dan melukis (melatih juga kemampuan motorik halus, terutama untuk kelas 1, 2, atau 3 SD/MI). Menurut Goode (2005), banyak bidang perkembangan dan pembelajaran anak terpengaruh secara positif oleh pelatihan di bidang musik. Ia pun menambahkan bahwa irama musik memacu perkembangan motorik anak. Bermain piano pada usia prasekolah mempengaruhi otak selama masa perkembangan korteks, yaitu bagian otak yang digunakan untuk berpikir, berbicara, melihat, mendengar, dan mencipta. Latihan musik juga dapat meningkatkan kemampuan belajar atau kemampuan di bidang matematika.

Untuk pemanfaatan pengembangkan bakat psikomotorik, kegiatan ekskul yang dapat dikembangkan sekolah adalah sebagai berikut.

1. Tari tradisional atau modern dance, yang dapat juga mengembangkan bakat seni.

2. Bidang olah raga terutama cabang olah raga yang tidak diperoleh di dalam kurikulum dasar (agar dalam menemukan bakatnya, siswa mendapatkan kesempatan untuk mengalami/mencoba berbagai cabang olah raga), atau kegiatan pengayaan keterampilan motorik (cabang olah raga yang terdapat pada kurikulum dasar).

3. Pramuka, yang selain mengembangkan bakat psikomotorik, juga dapat mengembangkan bakat sosial. Guru sangat berperan dalam pengembangan bakat dan kreativitas siswa usia SD/MI. Sekolah menjadi sarana pengembangan bakat-kreativitas, terutama untuk siswa yang di lingkungan rumahnya tidak tersedia prasarana yang mendukung pengembangan dirinya.

#Tantangan Hari ke 28

Sumber Rukujakan

Ali, M & Asrori, M 2005. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Fudyartanta, K. 2004. Tes bakat dan Perskalaan Kecerdasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Goode, C. B. 2005. Optimizing Your Child’s Talent. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Perkembangan

Munandar, S. C. U. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan; Strategi mewujudkan Potensi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

16 Feb
Balas



search

New Post