MALAMAN PITU LIKUKH
Tepat pada malam ke 27 pada bulan ramadhan ada satu tradisi yang setiap tahun diadakan di kampung halamanku Liwa Lampung Barat yang dinamakan "malaman pitu likukh".
Pada malam itu baik anak-anak, muda mudi dan orang tua bersuka cita menyambut tradisi malaman pitu likukh itu.
Dimulai dengan menyalakan obor yang terbuat dari bambu atau membakar batok kelapa yang disusun pada sepotong kayu yang ditancapkan.
Menyalakan obor atau batok kelapa punya mitos tersendiri menurut tetua jaman dulu, karena pada malam 27 itu dipercaya malaikat akan turun ke bumi dan para leluhur kita akan pulang menengok anak cucunya maka dari itu obor atau batok kelapa yang dibakar itu sebagai penerang jalan.
Dan untuk menambah semarak pada malam pitu likukh itu baik anak-anak dan orang tua menyalakan kembang api dan petasan.
Ini sebagai bentuk sukur kita kepada Allah SWT selama menjalankan ibadah puasa hingga malam ke 27 kita diberikan kesehatan, keberkahan dan rezeki.
Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan tahun depan bisa bertemu kembali dalam tradisi malaman pitu likukh.. Amiiin.
#tantanganmenulisharike27
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar