Andi Hery Harjum

Seorang pendidik yang ingin terus belajar termasuk memulai belajar menulis. Apapun itu asal bisa dipertanggungjawabkan, untuk itu bimbingan dari teman seka...

Selengkapnya
Navigasi Web

Memanusiakan Hubungan (Guru, Murid, dan Orangtua)

Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan tidak bisa dipisahkan oleh kebudayaan. Untuk mencapai peradaban bangsa yang diimpikan dan dicitacitakan adalah melalui pendidikan. Filosofis pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) antara lain; (1) Asas Trikon, (2) Ngerti, Ngroso, Nglakoni, (3) Sistem Among, (4) Semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Selain pemikiran di atas, KHD juga mengatakan bahwa ada 3 pusat pendidikan yang memiliki peranan tumbuh kembang anak yaitu Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat. KHD juga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik hidup sebagai manusia maupun sebagai anggota di masyarakat. KHD juga menekankan bahwa pendidikan bukan hanya semata-mata untuk mencapai intelektual yang tinggi namun harus dibarengi karakter positif. Kita sebagai guru harus lebih mengedapankan murid, lebih memanusiakan hubungan untuk mengetahui profil dan karakteristik setiap murid agar menciptakan pembelajaran yang memerdekakan, menyenangkan dan bermakna tentunya.

Memanusiakan hubungan berorientasi pada murid dengan menunjukkan empati dan sikap memahami murid sebagai anak yang merdeka dengan berbagai potensi yang dimiliki berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, murid dan orangtua. Relasi positif hasil dari diskusi berkelanjutan antara guru dan orangtua tentang latar belakang, pekerjaan, cara belajar dan kebiasaan murid di rumah, serta perkembangan dan proses belajar murid.

Untuk mencapai itu semua, guru layaknya mampu menjadi teladan, penyemangat, motivator dan pendorong bagi murid dengan tujuan meningkatkan minat dan potensi yang mereka miliki dengan memadukan penanaman pendidikan karakter positif berupa pembiasaan-pembiasaan yang berhubungan dengan budaya setempat. Dengan menerapkan Merdeka Belajar di mana murid sebagai pusat pembelajaran diharapkan mampu menciptakan profil Pelajar Pancasila yang (1) Beriman, bertawqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulai, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.

Kita sebagai guru harus lebih mengedapankan murid, lebih memanusiakan hubungan untuk mengetahui profil dan karakteristik setiap murid agar menciptakan pembelajaran yang memerdekakan, menyenangkan dan bermakna tentunya. Senantiasa menjadi teladan dan bagi murid, memberikan contoh dan moral yang positif. Pemberian motivasi dan semangat yang berkelanjutan. Guru juga sejatinya menjadi pendorong dan pelecut bagi muridnya agar murid mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Penanamkan karakter-karakter positif tanpa meninggalkan budaya-budaya lokal dengan berkolaborasi dengan orangtua dan lingkungan sekitar.

Seorang pendidik seyogyanya menjadikan murid sebagai pusat dari pembelajaran itu sendiri dengan menerapkan konsep “Merdeka Belajar” dengan cara memanusiakan hubungan. Maksudnya adalah melakukan diagnosis awal berupa diagnosis kognitif maupun non-kognitif para murid untuk memetakan profil murid, baik itu minat, bakat atau potensi, latar belakang orangtua, atau karakteristik setiap murid pada umumnya. Dengan hasil pemetaan ini, digunakan sebagai acuan untuk merancang pembelajaran yang memerdekakan, menyenangkan, dan tentunya bermakna. Penanaman karakter positif juga tentunya dimunculkan di dalam pembelajaran itu. Praktik pembelajaran yang memandu murid bukan hanya sekedar menguasai konten namun penguasaan konsep secara mendalam terhadap suatu konsep yang bisa diterapkan di berbagai konteks baik itu di sekolah maupun konteks di lingkungan keluarga dan masyarakat. Menyajikan pembelajaran yang terarah dan berkelanjutan melalui feedback atau umpan balik dan refleksi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Informatif, kreatif dan inspiratif tulisannya pak. Salam sukses

27 Oct
Balas

Mohon bimbingannya, Salam literasi Pak.

27 Oct

mantap saudara sangat menginspirasi... maju terus pantang mundurmerdeka..

28 Oct
Balas

Salam dan bahagia

28 Oct



search

New Post