Satu hal yang jarang dibahas secara terperinci adalah apa benar Al-Qur'an itu seluruhnya berbahasa Arab atau tidak?

Dalam satu kesempatan, seorang dosen STAI Haji Agus Salim Cikarang, Bpk. H. Syafi'i memberikan suatu kajian. Memuat kajian tentang ushul fiqh, beliau menjelaskan beberapa point mengenai ushul fiqh didalam kelas PAI 2 B. Diantaranya kajian tentang tarikh ushul fiqh dan Al-Qur'an berbahasa arab atau tidak. Yang membuat aku tertarik adalah ketika beliau mulai menjelaskan tentang Al-Qur'an yang berbahasa arab atau tidak semua. Dengan bermodal media yang canggih berupa laptop dan proyektor, beliau mulai menjelaskan dengan gamblang.

Kebiasaan beliau saat mengajar adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. " yang mau bertanya , silahkan ! " ujar pak syafi'i. Tidak berpikir panjang, aku pun langsung mengangkat tangan. Yaa.. meskipun kesempatan untuk bertanya agak ketat karena banyak yang ingin bertanya. Pasalnya mahasiswa akan mendapat nilai plus bila mengajukan pertanyaan.

Akhirnya aku berkesempatan untuk bertanya. :" Bapak, ditulisan bapak tertulis bahwa menurut Imam Abu Hanifah, Al-Qur'an itu maknanya dari Allah, sedangkan lafadznya dari Nabi Muhammad saw. Lalu bagaimana pengertian hadits Qudsi menurut Imam Abu Hanifah?".

Seakan tertarik dengan pertanyaan aku, beliau pun menjawab dengan penuh semangat :" nah, menurut Imam Abu Hanifah, tidak ada yang namanya hadits Qudsi. Semua hadits sama rata, tidak terbagi. Adapun menurut jumhur madzhab, pengertian Al-Qur'an menurut Abu hanifah yang maknanya dari Allah , lafadznya dari nabi adalah pengertian hadits Qudsi menurut jumhur madzhab. " lihat

"Terdapat juga didalam Al-Qur'an bahasa selain bahasa Arab, misalnya kata "Ibrahim". Kata ini diambil dari bahasa Ibrani, sebab beliau lahir di Ibrani." Lanjutnya.

Wallahu a'lam