Sayang yang hilang
Jarum jam terus berpacu, kian hari diriku dihantui rasa kesedihan yang mendalam. Selalu aku menyendiri disisi kanan masjid seraya berandai-andai "Andai saja aku seperti dia".
Kadang tak jarang air mataku pun jatuh seakan menampilkan isi hatiku yang sedang rapuh.
Setiap hari aku selalu menahan kecewa, sedih, cemburu lantaran sikap keluarga kyai ku terhadapku. Aku terkenal santri yang paling dekat dengan beliau, bahkan kedekatan itu membuat kami semakin akrab bak anak dengan ayah. Kyai ku seorang yang penyayang terhadap santrinya, santun, berbudi luhur, dan penuh kharisma. Hal itulah yang membuat para santri sayang kepada beliau termasuk aku didalamnya. Aku senang, setiap beliau memerlukan sesuatu nama yang paling pertama dipanggil adalah namaku.
Hingga sampai puncaknya ketika kyai ku sakit, akulah satu-satunya santri yang ikut serta menemani beliau dari masuk rumah sakit hingga pulang kembali. Keanehan pun terjadi, keluarga beliau yang sebelumnya sangat baik dan sayang terhadapku berbalik membenci. Jangankan berbicara, melihatku pun seakan enggan. Aku tidak pernah merasakan patah hati yang paling sakit selain dari perisitwa ini. Aku sudah mencoba untuk meminta maaf kepada kyai namun tidak merubah sikap keluarga beliau.
Sempat terlintas dalam pikiranku untuk pergi meninggalkan pondok. Namun hatiku menolak. Aku masih sayang kepada kyai ku. Tidak akan mungkin aku meninggalkan beliau. Meskipun sikap beliau pun sekarang berubah. Pembicaraannya terhadapku lebih emosional, jarang mendapatkan kasih sayang seperti halnya dulu. Mungkin sebab berubahnya sikap keluarga beliau.
Harapanku adalah, semoga Allah memberikan kasih sayang kepada beliau dan keluarganya. Sebagaimana sayangku terhadap mereka. Semoga juga Hubungan baik kami dapat diperbaiki seperti dulu..
#cerpen_santri
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar