Media Diorama sangat efektif untuk pembelajaran IPA
1. Pengertian Media Diorama
Kata "media" berasal dari bahasa Latin "medius," yang memiliki arti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam konteks pembelajaran, media mengacu pada berbagai alat yang digunakan dalam proses penyampaian informasi (Suryadi, 2020:13).
Menurut Jalinus dan Ambiyar (2016:53), media diorama adalah representasi tiga dimensi yang menggabungkan berbagai jenis bahan, baik yang bersifat simbolis maupun nyata seperti gambar, spesimen, dan biasanya menggunakan pencahayaan reflektif untuk menciptakan efek pemandangan yang naturalistik.
Kustandi dan Sutjipto (2013:51) mendefinisikan diorama sebagai gambaran peristiwa, baik yang memiliki nilai sejarah atau tidak, yang disajikan dalam bentuk mini atau kecil.
Menurut Munadi (dalam Ismilasari dan Hendratno, 2013:4), diorama adalah pemandangan tiga dimensi yang dibuat dalam skala kecil untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu peristiwa atau fenomena yang menampilkan suatu aktivitas.
Berdasarkan sejumlah definisi di atas mengenai media diorama, dapat disimpulkan bahwa media diorama adalah representasi tiga dimensi yang menggambarkan pemandangan yang sebenarnya dan disajikan dalam bentuk mini atau kecil dari bentuk aslinya.
2. Tujuan Penggunaan Media Diorama
Penggunaan media tiga dimensi (benda tiruan) memiliki beberapa tujuan, seperti yang dijelaskan oleh Daryanto (dalam Murtiana, 2015:35), antara lain:
a. Mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari objek yang terlalu besar. Media tiga dimensi memungkinkan siswa untuk memahami objek yang besar dengan lebih baik dan mendalam.
b. Memfasilitasi pemahaman objek sejarah yang ada dalam catatan masa lalu. Dengan menggunakan media tiga dimensi, siswa dapat lebih mendalam memahami objek-objek bersejarah.
c. Memungkinkan pembelajaran objek yang tidak dapat dijangkau secara fisik. Media tiga dimensi memungkinkan siswa untuk mempelajari objek yang sulit diakses secara fisik, seperti objek-objek yang berada di tempat-tempat yang jauh atau terbatas.
d. Memfasilitasi pemahaman objek yang mudah dijangkau tetapi sulit memberikan informasi yang memadai. Beberapa objek mungkin mudah dijangkau, tetapi informasi yang diberikan mungkin terbatas. Media tiga dimensi dapat membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
e. Mendukung pemahaman konstruksi abstrak. Media tiga dimensi dapat digunakan untuk menjelaskan konsep dan konstruksi yang bersifat abstrak dengan cara yang lebih konkret dan mudah dipahami.
f. Menampilkan proses dari objek yang besar. Media tiga dimensi dapat digunakan untuk menunjukkan proses yang terkait dengan objek yang besar dan kompleks, memungkinkan siswa untuk memahaminya dengan lebih baik.
Dengan demikian, penggunaan media tiga dimensi memiliki beragam tujuan yang mendukung pembelajaran yang lebih efektif dan mendalam.
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Diorama
Media alat peraga mempunyai banyak kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
1. Kelebihan Media Diorama
Menurut Subana (dalam Ismilasari dan Hendratno, 2013:4) dan Daryanto (dalam Seftriana, Wulan, dan Hasanah, 2020:23), terdapat sejumlah kelebihan yang dimiliki oleh media diorama dan media berbentuk tiga dimensi:
Kelebihan Media Diorama:
a. Dapat dibuat dari bahan yang murah dan mudah didapat, menjadikannya solusi yang ekonomis untuk pembelajaran.
b. Bisa digunakan berulang-ulang, sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama.
c. Mampu menggambarkan objek atau situasi dalam keadaan sebenarnya dengan detail dan keakuratan yang tinggi.
d. Memungkinkan penayangan bagian dalam objek yang sulit dilihat dalam kondisi aslinya.
Kelebihan Media Tiga Dimensi Secara Umum:
a. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
b. Penyajian yang konkret, mengurangi ketergantungan pada verbalisme atau penjelasan lisan, sehingga mempermudah pemahaman.
c. Mampu menunjukkan objek atau konsep secara utuh, baik dalam hal konstruksi maupun cara kerjanya.
Memungkinkan siswa memerhatikan struktur organisasi objek atau konsep dengan lebih jelas dan mendalam.
Dengan kelebihan-kelebihan ini, media diorama dan media tiga dimensi secara umum dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam, memvisualisasikan materi dengan lebih baik, dan meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.
A. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran
Penyusunan media pembelajaran hasil karya inovasi didasarkan pada kerangka rancangan karya inovasi yang telah diuraikan sebelumnya. Prinsip dasarnya, terdapat satu jenis media yang dikembangkan dalam inovasi ini untuk diterapkan dalam model pembelajaran VAK ( Visualization, Auditory, Kinesthetic ). Media diorama siklus air adalah alat pembelajaran demonstratif yang efektif untuk mengilustrasikan perjalanan siklus air. Dalam diorama ini membantu mempertajam tahapan siklus air, menjadikannya sarana yang sangat bermanfaat untuk memahami konsep siklus air.
Dasar pengembangan media "Diorama Siklus Air" adalah teori pengalaman belajar yang dikemukakan oleh Magnesen dalam buku karya DePorter dan lainnya pada tahun 2005 (halaman 57). Penggunaan media pembelajaran ini memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui berbagai aktivitas, seperti membaca, mendengar, melihat, berbicara, dan melakukan.
Desain pembuatan media diorama siklus air adalah representasi tiga dimensi yang informatif dan ilustratif tentang bagaimana air bergerak melalui siklus alaminya. Berikut adalah deskripsi desainnya:
a. Tahap Pertama
Setelah mengumpulkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah memulai pembuatan media dengan menggunakan kaca yang disusun menyerupai sebuah akuarium. Kaca yang paling tinggi digunakan sebagai dindingnya, sedangkan kaca untuk alas dicat dengan warna biru. Semua kaca kemudian dihubungkan dan direkatkan bersama menggunakan lem sehingga membentuk sebuah wadah berbentuk persegi panjang, mirip dengan bentuk akuarium. Dinding kaca yang tinggi dilengkapi dengan lubang atau saluran untuk selang dan pencahayaan matahari. Selain itu, ada penambahan penanda berupa panah dan label yang menjelaskan fungsi dan peran dari masing-masing komponen. Pembuatan desain ini bertujuan untuk membantu visualisasi konsep dalam pengembangan media diorama siklus air.
b. Tahap Kedua
Setelah menyelesaikan tahap pertama, langkah selanjutnya adalah melanjutkan ke tahap kedua, yaitu pembuatan media pembelajaran diorama siklus air dengan menggunakan bahan yang telah disiapkan. Ilustrasi Matahari dibuat dengan menggambarkan matahari menggunakan cat kayu berwarna kuning. Awan putih dibentuk menggunakan pewarnaan cak kayu untuk meningkatkan visualisasi awan yang lebih nyata. Sementara itu, awan hitam menggunakan kapas, kemudian diberi lapisan cat hitam di dalamnya, dan dilengkapi dengan wadah air untuk mensimulasikan proses hujan.
c. Tahap Ketiga
Setelah menyelesaikan tahap kedua, langkah selanjutnya ke tahap ketiga. Pada tahap ini proses pemasangan sterofoam yang telah diberikan warna coklat sebagai ilustrasi daratan dengan menggunakan perekat. Kemudian dilanjutkan memasang kaca bagian depan Diorama untuk lebih mempercantik media diorama yang akan digunakan.
d. Tahap Keempat
Dalam tahap ini, ilustrasi pada media diorama siklus air telah berhasil mencerminkan kenyataan dengan baik, terutama dalam hal tampilan visual, pewarnaan, dan unsur yang ditekankan. Warna-warna yang digunakan dalam media diorama sesuai dengan ilustrasi yang mencakup laut, sungai, proses resapan, serta fitur-fitur daratan seperti daratan tinggi, pegunungan, dan dataran rendah.
A. Proses Penemuan/Pembaharuan
Media Diorama siklus air dalam menjelaskan proses pembelajaran terhadap peserta didik memiliki unsur kebaharuan jika dibandingkan dengan proses pembelajaran tidak menggunakan alat peraga. Unsur kebaharuan inovasi pembelajaran tersebut antara lain :
1. Interaktivitas
Menggunakan teknologi sensor yang memungkinkan peserta didik untuk mengendalikan beberapa elemen dalam diorama, seperti aliran air, pemanasan matahari, atau kondisi cuaca. Ini memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan mendalam.
2. Visualisasi Realistis
Penggunaan teknologi modern dalam menciptakan elemen visual yang sangat realistis, termasuk penggunaan lampu LED untuk menggambarkan matahari dan awan. Hal ini membuat pengalaman diorama menjadi lebih mendalam dan menarik.
3. Fleksibilitas
Kemampuan untuk mengubah dan memodifikasi beberapa elemen dalam diorama sesuai dengan keperluan pembelajaran, yang memungkinkan penyajian konsep yang lebih variatif.
2. Keterlibatan Sosial
Integrasi dengan media sosial dan platform kolaboratif yang memungkinkan siswa untuk berbagi pengalaman mereka, berkolaborasi dengan teman sekelas, atau berpartisipasi dalam tantangan dan diskusi yang terkait dengan siklus air.
Input yang diterima digunakan sebagai dasar dalam pembuatan karya inovatif, dengan menggunakan prosedur pengembangan yang dimodifikasi dari metode yang diuraikan oleh Sugiyono pada tahun 2015 (halaman 409). Hasil pengembangan ini berupa media pembelajaran berjudul " Media Diorama" yang kemudian diterapkan dalam konteks model pembelajaran berbasis VAK ( Visualzation, Auditory, Kinesthetic ). Pada tahap akhir proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu memahami materi siklus air dengan baik, sebagai dampak mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Untuk pemahaman yang lebih rinci, proses pembuatan karya inovatif ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengembangan Media Diorama
a. Alat yang digunakan
1) Gergaji kayu
2) Palu
3) Paku
4) Lem Tembak
5) Cat Kayu ( Warna Biru, Kuning, Coklat, dan Putih )
b. Bahan yang digunakan
1) Papan Triplek
2) Kaca
3) Miniatur taman
4) Sterofoam
c. Pembiayaan
Pengembangan Media Diorama menggunakan harga bahan di Jawa Timur, perbedaan harga dimungkinkan berbeda di setiap daerah, tabel pembiayaan dijelaskan sebagai berikut :
No
Bahan/Ongkos
Banyaknya
Harga Satuan
Jumlah Harga
1.
Miniatur Taman
1 Set
Rp. 10.000
Rp. 10.000
2.
Sterofoam
3 Buah
Rp. 12.000
Rp. 36.000
3.
Kaca
1 Buah
Rp. 25.000
Rp. 25.000
4.
Papan Triplek
2 x 1 meter
Rp. 10.000
Rp. 20.000
5.
Cat Kayu
4 Buah
Rp. 45.000
Rp. 180.000
6.
Paku
0,25 Kg
Rp. 12.000
Rp. 12.000
7.
Lem Tembak
6 Buah
Rp. 2.000
Rp. 12.000
Total Pembiayaan
Rp. 295.000
Dari tabel di atas dapat dilihat biaya paling besar digunakan untuk membeli cat kayu. Cat kayu tersebut digunakan untuk melapisi Triplek, agar jika diisi oleh air triplek tidak rusak karena sudah dilapisi oleh cat kayu.
A. Aplikasi Praktis dalam Pembelajaran
Penjelasan mengenai cara pemanfaatan inovasi pembelajaran Interaktive Smart Board Games Simulation dalam konteks model pembelajaran inkuiri terbimbing, beserta hambatan yang mungkin timbul dan upaya untuk mengatasinya, disampaikan melalui serangkaian langkah berikut :
a. Tahapan Pertama
Memperkenalkan secara visual media diorama yang sudah yang disiapkan. Menjelaskan kepada peserta didik elemen-elemen yang ada dalam diorama seperti sungai, danau, matahari, awan, dan hujan. Kemudian mengajak siswa untuk mengamati dan mengidentifikasi komponen-komponen tersebut.
b. Tahapan Kedua
Setelah memperkenalkan secara visual media diorama, selanjutnya menjelaskan media diorama secara lisan. Pada tahap ini, menceritakan kepada peserta didik bagaimana air menguap dari permukaan tanah dan laut saat terkena panas matahari, membentuk awan, dan kemudian turun sebagai hujan. Dalam menjelaskan media diorama secara lisan harus menggunakan kata – kata dan narasi yang jelas untuk membantu siswa memahami secara verbal.
c. Tahapan Ketiga
Setelah memperkenalkan media diorama secara visual dan lisan, selanjutnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merasakan dan mengalami konsep siklus air secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta anak – anak untuk menyentuh air dalam diorama atau mengikuti demonstrasi sederhana seperti mengamati pergerakan air, serta mengamati proses terjadinya hujan pada media diorama.
d. Tahap Keempat
Setelah anak mampu memahami materi siklus air yang telah disampaikan. Langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan evaluasi terhadap pemahaman peserta didik. Dalam tahap ini, pendidik menggunakan alat evaluasi yang memuat Tiga aspek belajar anak yaitu Visual, Audio, dan Kinestetik. Tahap evaluasi ini menggunakan Quizizz sebagai alat evaluasi yang mampu memuat 3 aspek gaya belajar peserta didik.
B. Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
Data mengenai penerapan inovasi pembelajaran media diorama dalam model pembelajaran VAK ( Visualization, Auditory, Kinesthetic ) dijabarkan dalam satu jenis informasi, yaitu prestasi akademik siswa atau hasil belajar peserta didik. Untuk mengukur keberhasilan penggunaan media pembelajaran Diorama siklus air digunakan platform digital Quizizz yang dapat dijalankan melalui perangkat ponsel pintar maupun laptop. Saat terkoneksi dengan internet, hasil pengerjaan peserta didik akan otomatis tampil pada ponsel pintar. Penggunaan platform digital dimaksudkan untuk mengajarkan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi ke arah pendidikan, selain itu untuk membuat evaluasi dalam pembelajaran lebih menarik. Hasil evaluasi 18 peserta didik kelas IV dalam mengerjakan 15 soal pilihan ganda, dapat disajikan sebagai berikut.
No
Rentang Nilai
Banyak Siswa
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
1
0 - 49
0
Tidak Tuntas
2
50 - 59
0
Tidak Tuntas
3
60 - 69
1
Tidak Tuntas
4
70 - 79
2
Tuntas
5
80 - 89
3
Tuntas
6
90 - 99
6
Tuntas
7
100
6
Tuntas
Jumlah Siswa
18
17
1
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 6 Sidoharjo pada saat ulangan harian IPA materi siklus air. Nilai tertinggi peserta didik 100 diperoleh 6 peserta didik, sedangkan nilai 34 terendah 65 diperoleh 1 peserta didik. KKM pada mata pelajaran IPA di KD tersebut adalah 70 sehingga terdapat 1 peserta didik yang dikategorikan tidak tuntas.
C. Analisis Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
Dari tabel hasil belajar, kita dapat mengamati adanya peningkatan dalam persentase ketuntasan peserta didik setelah menerapkan karya inovasi pembelajaran. Sebelumnya, hanya 25% dari peserta didik kelas IV di SD Negeri 6 Sidoharjo yang mencapai tingkat ketuntasan minimal 70 pada KD 1.1, yang berfokus pada deskripsi hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Sebagai contoh, hanya 4 dari 18 peserta didik yang memenuhi kriteria ketuntasan.
Setelah menerapkan karya inovasi pembelajaran, jumlah peserta didik yang mencapai tingkat ketuntasan meningkat menjadi 17, atau dalam persentase, mencapai 94%. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan karya inovasi Media Diorama Siklus Air dalam aktivitas belajar, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, secara signifikan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Temuan ini konsisten dengan pandangan Rusman (2012, hlm. 123), yang menggambarkan hasil belajar sebagai pengalaman yang dipahami peserta didik melalui aktivitas belajar yang mencakup tiga dimensi: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar