Janji langit (Tagur 22)
Purnama masih berpendar pada rotasinya
Begitu pula dengan bintang
Setia pada kemegahan langit
Meskipun pekatnya kegelapan malam
Menyelimuti bumi
Namun janji langit
Pada purnama dan bintang
Akan terus terjaga
Andaikan saja
Lidah manusia
Seperti janji langit
Maka
Kedamaian semesta akan terjaga
Tapi sungguh disayangkan
Hamba - hamba Tuhan
Hanya mampu berseru
Mengagumi keindahan
Purnama dan bintang
Diatas jagad
Mereka tidak mampu melihat
Makna yang tersirat
Yang Tuhan tunjukkan
Pada layar tanpa batas
Sejengkal diatas ubun manusia...
#Masih berpuisi
,#Tagur Ke - 22
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sesungguhnya alam adalah buku yang terbentang. Hanya mampu tidak kita membacanya. Puisi yang sangat indah, Bu.
Kren puisinya
Cakep puisinya Bunda ( mudah2n benar bunda) karena nama Marlina, salam kenal dan salam literasi
Terima kasih baru belajar buat puisi.salam kenal kembali pak,salam sukses
Waow..mantab puisinya bu..salam sehat dan sukses selalu
Terima kasih pak sudah menyempatkan untuk membaca,salam sukses..
Punya bakat
Haaaa baru belajar bunda..
Haaaa baru belajar bunda..
Haaaa baru belajar bunda..
Waoooowwwww..keren puisinya...salam literasi
Terima kasih bunda.salam literasi