Jejak penyesalan sang pendosa (Tagur 19)
Gemulai gerak tubuhmu
Mengundang setiap mata untuk melirilk
Meluluhlantahkan iman jiwa-jiwa yang bergelantungan
Pesonamu adalah jimatmu
Untuk memikat setiap harapan
Yang engkau dambakan
Dirimu menjadi ratu dalam dongeng
Yang alurnya engkau inginkan
Namun sekarang semuanya telah berubah
Senja telah menjemputmu
Dipenghujung usia yang telah menua
masa kejayaan yang pernah engkau agungkan
Kini berubah menjadi setumpuk penyesalan
yang tanpa henti menghantui kehidupanmu
Sekarang dirimu hanyalah raga biasa
yang tak punya nilai untuk dihargai
Semua yang pernah memujamu
perlahan menjauh dari kehidupanmu
Karena sekarang dan selamanya
dirimu hanyalah mantang ratu
dari negeri khayalan
Kini hidupmu berada ditepi penyesalan
Dalam bayangan dosa masa lalu
Menghabiskan sisa usia dalam ketakutan
Ketakutan akan murka Tuhan
Yang dulu pernah engkau abaikan
Dalam setengah ketidakpercayaanmu
pada peringatan sang penguasa hidup
Sekarang Tuhan berbaik hati kepadamu
menuntunmu pada jalan sebenarnya
arah menuju kehidupan yang hakikih
Nikmatilah hukuman batinmu
Sebagai teguran dari Tuhanmu
Berjalanlah terus tanpa henti
Untuk menjemput hidayah
#Mariberpuisi
#Tagur Ke-19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya
Terima kasih Bu ,, salam literasi