Sang widuri (Tagur 17)
Seraut wajah Pasih
tenggelam dalam tepi Penyesalan
Nampak raut lelah diwajahnya
Buliran air mata duka
Mengalir diwajah yang telah lama
Dalam rundungan kemarau
Sebuah kain biru dalam genggamannya
Yah itulah kerudung biru
Hadiah terakhir darinya
Kenangan yang mengukir rasa darinya
Sang pujangga yang ia puja
Namun kini
Sang widuri pasrah
Dalam dekapan takdir
Menanti keajaiban sang penguasa cinta
Di titik Jalan bianglala
#Berpusi dengan hati
#SalamLiterasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar