Andi Pada Wetoing Putri

Guru dan Pembina...

Selengkapnya
Navigasi Web
Adikku

Adikku

Teeetttt... Teeettt... Suara klakson bus sekolaku sudah terdengar. Aku pun segera berlari menuju halte yang letaknya dua ratus meter dari rumahku. Adikku juga berlari di belakangku. Hari ini kami sedikit terlambat, dikarenakan jam di rumahku sedang ngambek tidak mau bergerak.

Pintu bus pun ditutup dan bus segera bergerak menuju sekolah. Kulihat adikku yang masih duduk di kelas dua SD sedang duduk manis di belakang om supir. Adikku anak yang pemalu. Sejenak kuperhatikan adikku, entah kenapa sepertinya ada sesuatu yang janggal. “Ah sudahlah, mungkin hanya perasaanku saja,” kataku dalam hati.

Jam pelajaran pertama dimulai. Sebelum bu guru membuka kelas, terdengar suara ketukan pintu. Selanjutnya bu guru membuka pintu dan terlihatlah wajah lugu adikku di sana. Aku pun segera menghampiri adikku setelah izin dengan bu guru. “Ada apa?” tanyaku padanya. Dengan lugunya dia berkata bahwa tadi pagi, dia hanya membawa tas bekal makanan ke sekolah. Sedangkan tas yang berisi buku pelajaran tertinggal di rumah. “Ha ha ha,” akupun tertawa cukup lama dan berhenti setelah melihat wajahnya yang hampir menangis. Masih menahan kelucuan ini, aku berkata “Maaf, maaf dek. Ayo kita cari solusi bersama.” Lalu kamipun meminta bantuan kepada wali kelasnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post