Pencitraan...
BAPAK, "Benar Ananda, 'Pencitraan' Adalah 'Kemunafikan'...".
Terinspirasi dari pernyataan Ustadz Das'ad Latif berikut: "Politik pencitraan itu wajar dalam dunia politik. Tapi bagi orang yang beragama, pencitraan itu kemunafikan. Dan tidak ada yang abadi dengan kemunafikan. Buktikan pemimpin yang pemimpin yang berkata lain dengan yang bertindak lain, pasti akan hina pada akhirnya". Dari hal diatas, tak bisalah kita sepelekan (Ali bin Abi Thalib): "Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu". Plus: "Mendewakan dan memburu ketenaran, bagaikan semut yang melihat genangan madu, terpukau. Semakin ia meraihnya ke tengah semakin tenggelam dalam genangan madu..." (Pengecualian: "Yang tercela adalah apabila seseorang mencari ketenaran. Namun jika ia tenar karena karunia Allah tanpa ia cari-cari, maka itu tidaklah tercela.” (Al-Ghazali)). Renungan penutup (Nabi SAW): "Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir". Bagaimana? Wallaahua'lam
Firman Allah SWT, "sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, terkecuali bagi orang2 yg beriman dan beramalsoleh...". pastikan anda dapat melakukan hal yg terbaik, shg kelak anda tidak akan memperoleh apa yg disebut 'penyesalan'. Semoga dapat menjadi bahan renungan bagi kita bersama. Lebih dan kurang saya mohon maaf. Sekian dan terimakasih
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar