"Suami 'Diserahkan' Sama Maha Penguasa, 'Selamat' Menghampiri...", Ayah.

Salah satu sandaran saya soal hal diatas (Ibnu Utsaimin): "tawakal adalah mempercayakan sepenuhnya kpd Allah yg dpt mendatangkan manfaat & menolak bahaya, disertai dgn upaya menjalankan semua penyebab yg diperintahkan oleh Allah sbg realisasinya". Plus: "Jika di depan membuat mu takut & jk di belakang membuatmu luka, mk lihatlah ke atas, Allah tak pernah gagal menolongmu dlm setiap ujian..." (Ust Hanan Attaki). Attention: (1) "Khawatir thdp sesuatu (seperti rejeki) adalah dosa besar (ust Derry Sulaiman), (2) (Ingatlah), ktk orang2 munafik & orang2 yg ada penyakit di dlm hatinya berkata: "Mereka itu (orang2 mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barangsiapa yg bertawakkal kpd Allah, mk sesungguhnya Allah Maha Perkasa lg Maha Bijaksana" (QS Al Anfal: 49), (3) "Jika kamu tawakal kpd Allah & berserah diri sepenuhnya kepada-Nya, mk Allah akan mengangkat bebanmu, menghilangkan kekhawatiranmu, & memberikan kelegaan dlm hatimu." (HR. An Nasa'i), dst. Bagaimana..??? Wallaahua'lam...

Firman Allah SWT, "sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, terkecuali bagi orang2 yg beriman dan beramalsoleh...". pastikan anda dapat melakukan hal yg terbaik, shg kelak anda tidak akan memperoleh apa yg disebut 'penyesalan'. Semoga dapat menjadi bahan renungan bagi kita bersama. Lebih dan kurang saya mohon maaf. Sekian dan terimakasih