NIKMAT yang paling sering terlupakan adalah kesempatan dan kesehatan. Bagaimana bisa? Karena sehat itu modal. Tidak ada yang bisa ditukar dengan nikmat sehat. Jika penyakit bisa dijual mungkin tidak akan mungkin laku. Jika ditanya, maukah kamu sakit kolesterol dan mau kamu mau dibayar satu milyar? Tentu, tidak akan ada yang mau, karena kolesterol adalah bibit dari penyakit-penyakit lainnya.

Seringkali kita tidak bersyukur. Kita sering mengeluh apapun. Badan gerah karena panas. Hujan datang karena cucian masih basah. Uang pas-pasan padahal banyak keinginan. Harga cabai turun. Harga beras naik. Dan lain-lain. Kita lupa bahwa kita masih punya sehat. Bagaimana jika sakit menimpa kita. Kita tidak bisa bekerja. Keluarga susah menunggu kita di Rumah Sakit. Ngutang sana-sini untuk biaya berobat kita. Semua sedih. Tetangga jadi repot menjenguk Kita. Dll.

Sesekali memang perlu kita pergi ke rumah sakit, bukan untuk berobat, tapi untuk tadabbur, mengambil hikmah sambil mendoakan pasien-pasien. Kalau sudah pernah tidur di ranjang UGD tentunya merasakan sensasi itu. Menunggu vonis dokter juga hal yang paling mengerikan. Dan, kita tidak tau, penyakit apa yang hendak menguji kita.

Baik. Ada yang bilang bahwa kunci sehat adalah dari fikiran yang sehat. Penyakit yang hinggap di tubuh adalah berawal dari fikiran, makanan adalah faktor penyebab kecil saja. Maka, sehatlah berfikir. Ada sebuah artikel mengatakan bahwa menulis juga menyehatkan badan karena beberapa anggota utama badan bekerja.

Maka. Sehatlah. Sehat tak bisa dibeli.

SALAM SEHAT UNTUK SEMUA