Banyak orang yang beragama Islam yang ingin bisa menghafal kitab suci Al-Qur'an namun sedikit yang diizinkan oleh Allah. Hafal Al-Qur'an tidaklah mudah dan tentu para penghafal kitab suci Allah adalah orang-orang pilihan. Begitupula, Banyak lika-liku yang harus ditempuh untuk bisa sampai menghafal Al-Qur'an "fi dharil qalbi" Hafal di luar kepala. Kemampuan ini membutuhkan ke-Istiqomahan yang tinggi. Bukan banyaknya yang dihafal saja pun seringnya membaca adalah syarat mutlak untuk bisa menghafal Al-Qur'an.

Perlu diingat oleh muslimin yang budiman. Hafal Al-Qur'an adalah rizki layaknya pemberian Allah yang lainnya. Hafal Al-Qur'an tentu tidak sama dengan menghafal tulisan-tulisan selainnya. Al-Qur'an adalah kalam Allah, Ucapan sang maha pencipta sehingga hanya orang-orang terpilihnya yang diizinkan menghafalnya. Sedangkan bagi yang sudah bisa menghafalnya, janganlah kendor karena hafal Qur'an adalah tugas seumur hidup. Banyak kisah para penghafal Al-Qur'an bertahun-tahun yang akhirnya lupa. Itu pun sudah menjadi hak Allah untuk mencabut hafalannya karena orang tersebut sedang diuji untuk meningkatkan kualitas ibadahnya, ketakwaannya.

Sahabat muslim yang mudiman. Banyak orang —dalam angannya—ingin sekali menghafal Al-Qur'an. Dia telah berusaha mati-matian bahkan sudah berjibaku untuk bisa melakukan, namun belum bisa juga. Adapun seorang anak yang baru berusia dibawah sepuluh tahun sudah bisa menghafal dengan lancar. Lantas, apa yang menjadi rahasia dibalik itu semua.

Tentu ada alasan Allah mengizinkan hambanya untuk menghafal Al-Qur'an. Salah satunya adalah "Kepantasan" seorang hamba tersebut untuk men-save sabda sang pencipta. Lantas, bagaimana kriteria hamba yang pantas mendapatkan nikmat itu. Ada banyak kriteria yang harus diketahui, diantaranya adalah bersihnya hati dan fikiran. Tentu, ibarat sebuah memori computer yang disebut RAM itu kotor dan banyak virus, tentu computer akan lemot dan sulit membuka dan men-save data. Begitupula otak manusia, jika didalamnya banyak dosa dan maksiat yang dilakukan, maka otak tidak akan mampu untuk merekam sabda-NYA.

Adapun beberapa kiai pengasuh pondok Qur'an memberikan kisi-kisi agar bisa menghafal Al-Qur'an dengan lancar. Diantara syaratnya adalah: Niat yang benar Lillahi ta'ala, Tulus menghafal karena ingin mengabdikan diri kepada Allah. Bagusnya Ibadah adalah salah satu syarat yang penting, yaitu dengan imtisalu awamirillah wa ijtinabu nawahi menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya. Selain itu, penghafal Qur'an juga harus melakukan Riyadhah atau latihan. Banyak latihan yang kudu dilakukan diantaranya dengan puasa, bangun malam untuk sholat, membaca wirid, muhasabah diri, taubat, sabar, Dll.

Seperti yang sudah maklum di atas, seorang penghafal wajib hukumnya punya guru karena ilmu menghafal Qur'an tidam sama dengan ilmu-ilmu lainnya. Karena bacaan Qur'an memiliki rantai ketersambuangan dari guru ke guru hingga Rasulullah Muhammad ﷺ.Oleh karena itu Sanad dalam bacaan Qur'an haruslah sambung sampai Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Adapun ungkapan bagi seorang pembelajar agama adalah "barangsiapa belajar ilmu agama tanpa guru maka gurunya adalah setan".

Adapun adab atau kesopanan yang harus dimiliki penghafal pun sangat banyak, bahkan ada kitab khusus yang merangkumnya yaitu kitab at tibyan fi adabi hamlati Qur'an, teman-teman bisa membeli di toko-toko buku arab, dan sudah ada yang ditarjamahkan juga.

Kesimpulannya. Bahwa, Hafal Al-Qur'an adalah keistimewaan yang dikaruniakan oleh Allah kepada hambanya "Yang dikehendaki" Karena, Allah memberikan riskinya kepada siapa saja, dan meng-azab siapa saja yang dikehendaki tanpa perhitungan, "yarzuqu man yasya' wa yuazzibu man yasya' bighairi hisab"

Kita sebagai manusia masih sangat bisa menjadi muslim yang Dikehendaki Allah dengan cara-cara yang sudah dijelaskan. "ittaqullah yuallimukumullah" Bertakwalah, maka Allah yang akan mengajarimu.

Semoga kita semua selalu dikehendaki di jalan kebaikan oleh Allah. Amin.

https://ijabahdungane.blogspot.com/2019/02/tuhan-aku-ingin-hafal-qur.html