MWC – PEMBANGKIT BAKAT TERPENDAM

Bakat menulis sepertinya sudah ada pada diriku sejak SD. Dari SD aku sudah suka gemar membaca, semua buku diperpustakaan yang berbau fiksi, cerita habis aku baca. Karena hobbiku tersebut aku piawai menggunakan kata-kata, hal ini nampak waktu aku membuat skripsi , tidak banyak halangan yang berarti kutemui waktu membuat skripsi. Hal ini juga terlihat manfaatnya setelah aku jadi guru, kepala sekolah seringkali menyuruh aku membuat konsep sebuah surat.

Menulis dalam bentuk buku, belum pernah aku coba. Keinginan menulis buku itu ada, tapi Cuma khayalan, tidak dalam dunia nyata. Kegiatan menulis buku muncul dengan kuat ketika pengawas sekolah meluncurkan buku karyanya di facebook. Sebenarnya aku ingin ikut acara MWC-IX kemaren, namun karena waktu pelaksanaannya bertepatan dengan kerjaku, akhirnya dengan berat hati keinginanku itu kulupakan.

Teman sekolahku di MWC -IX ternyata ada yang ikut. Keinginan untuk mengikuti MWC ini sudah tidak terbendung lagi, apalagi setelah melihat hasil karya temanku itu. Dengan bantuan temanku itulah aku mendapatkan informasi bahwa ada MWC XI Agam, Sumbar yang dilaksanakan tanggal 19 sampai d 21 November 2018, yang dilaksanakan di Hotel Pusako Bukittinggi.

Dengan seizin suamiku, walaupun situasi keuangan keluarga yang memprihatinkan aku bulatkan tekadku untuk ikut. Setelah dapat izin dari kepala sekolah, akhirnya Senin, tanggal 19 November 2018, pukul 14.30 aku berangkat ke Hotel Pusako Bukittinggi bersama dua orang teman sekolahku yang juga ikut acara tersebut.

Pembukaan acara MWC – XI Agam dimulai pukul 14.00 WIb. Pembukaan langsung dari Bupati Agam. Bupati Agam, ternyata sangat mengapresiasi kegiatan ini, bahkan dengan gaya bahasa yang sangat menarik, juga menunjukkan beliau tersebut adalah seorang penulis yang hebat. Acara pembukaan yang sangat memukau, ditambah lagi setelah masuk acara intinya dengan Narasumber Muhammad Ihsan. Beliau betul-betul seorang motivator yang sangat keras dengan segala ancaman yang sangat menyakitkan, namun sangat membantu dalam membangkitkan bakt menulis yang sudah lama terpendam.