Andriza Revina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tolong..tolong... Jangan!

#hari_tantangan ke 51#

Tolong..tolong... Jangan!

*

Tolong menolong, meskipun sudah diajarkan, dan sudah diberitahu bagaimana ganjaran akan diterima, namun tetap saja ada orang yang enggan menolong.

Ini cerita tentang Rupe dan saudaranya Dinar.

Rupe adalah seorang gadis cantik yang sangat baik, ramah dan pemurah. Hati nya seolah terbuat dari kapas, sangat lembut, sementara kakaknya Dinar berhati sekeras batu. Sering terjadi perdebatan di antara mereka masalah memberi bantuan. Seperti peminta sumbangan yang datang ke rumah atau yang di tengah jalan, peminta-minta di lampu merah. Ketika Rupe sudah bergerak untuk mengeluarkan uangnya, Dinar buru-buru menginjak pedal gas mobilnya, dia mengaku tidak suka memberi untuk yang begitu. Alasannya tidak mau memanjakan pengemis yang akan membuat mereka makin malas, dan menurutnya peminta sumbangan yang datang ke rumah belum tentu mereka jujur akan menyalurkan uang yang mereka peroleh dengan benar, dan yang di tengah jalan itu mengganggu arus lalu lintas. Dalih yang masuk akal, namun menurut Rupe kapan lagi bisa membantu mereka kecuali pada saat mereka yang datang meminta. Dialog mereka biasanya ditutup dengan pertengkaran kecil.

Dinar tidak saja pelit memberi uang, tetapi juga enggan mengulurkan tangan.

Jika ada yang minta tolong kepada Rupe dan dia tidak bisa melakukannya sendiri, harus melibatkan kakaknya, maka Rupe tidak dapat langsung menyanggupi, karena dia tidak yakin Dinar akan segera turun tangan. Dia harus membujuk-bujuk Dinar terlebih dahulu.

Anehnya, terkadang kepada orang-orang tertentu Dinar akan sangat ringan tangan dan pemurah, tetapi Rupe tidak bisa menyimpulkan kategori kelayayakan penerimaan bantuan versi Dinar. Dia akan pilih-pilih orang. Ah, pusing...

Di samping itu Dinar juga sering kena tipu dan kehilangan. Namun itu tidak menjadi pelajaran baginya. Dinar tidak pernah dapat membaca bahwa semua musibah yang terjadi padanya ada hubungan dengan keenganannya membantu sesama.

Dinar sangat percaya diri kalau dia tidak perlu bantuan orang lain.

Jika sudah dihadapkan pada situasi begini, Rupe tidak bisa berbuat banyak. Dia akan menyelamatkan diri nya sendiri, mempertahankan karakternya. Tetap berbesar hati mengulurkan tangan kepada siapa yang membutuhkan, semampunya.

Sering Rupe bertanya pada dirinya, apakah sikap enggan menolong ini memang sudah diwarisi kepada Dinar sejak lahir, tetapi darimana warisan ini dia terima, kami dibesarkan dan dilahirkan dari orangtua yang sama, frame didikan yang sama ataukah ada kemungkinan lain?

*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren,

09 Jul
Balas

Makasi ibu..salam kenal bu..

09 Jul

Terkadang lingkungan turut andil membentuk karakter anak bund. Keren sukses slalu bund

10 Jul
Balas

Ya tepat sekali ibu...bahkan lebih dominan ya bu....Salam bu..

12 Jul

Wah... Sudah 51. Keren kanda.

09 Jul
Balas

Ya dinda...mohon bantuannya untuk langkah berikutnya.

10 Jul
Balas



search

New Post