Andy Firmansyah

Seorang Pengawas MI & RA kab. Malang Jatim...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hujan November

Hujan November

Dilihatnya dari ruangan lain.

Nampak mendung telah menggelayut.

Dari ruangan yang mana semuanya bisa terlihat dengan jelas, walaupun hanya setitik debu yang digulung-gulung angin siang itu.

Siang sehabis sembayang jum'at, dari dalam kaca terlihat jarum-jarum air itu tampak menyerang bumi. Menerbangkan debu-debu yang menggeliat-geliat karena terlalu lama telah meradang panas.

Terdengar dari dalam ruangan sayup-sayup tepuk tangan yang tak begitu riuh, menyambut kedatangan segerombolan jarum air itu.

Pokpokpokpokpokpok

Pak guru Khoiron buru-buru mengambil tempat bekaş air mineral. Senanglah dia melihat hujan itu.

"Air hujan pertama bagus buat diminum. Bagus buat tubuh untuk kesehatan" ujarnya.

Ah! masak...?!

"Ya iyaaalah...!" jawabnya genit.

Segera dia berlari keluar dan menaruh tempat mineral itu ditempat strategis, entah dimana.

"Ah! hujan pertama...! gak akan deras! percayalah!" ujar Pak guru Sakip.

Sudah pahamlah dia, perihal gejala alam ini. Mana yang benar-benar hujan, dan mana yang cuma-cuma hujan pancingan aja.

Sudah banyak makan garam dia rupanya.

"Pinter Gus Mad tadi. Ngimami gak seperti biasanya. Agak cepet. Paling tahu, sebentar lagi hujan akan turun.

Ya, Gus Mad benar-benar perasa. Tahu anak-anak nanti bisa kehujanan pulangnya. Ngimaminya dipercepat. Kalau ngimami lama-lama...kasihan anak-anak pulangnya bisa-bisa kehujanan...heuheuheuheu" ujar suara tanpa nama.

Gak disebutken.

Privacy.

Dari semuanya itu,

Ternyata yang benar ya, Pak guru Sakip.

Hujannya cuma turun sebentar saja.

Gondanglegi tetaplah mengering disore itu.

Sore semangkin merembet kearah jam setengah 4.

Tik-tik-tik akhirnya terdengar bersahut-sahutan kemudian. Untunglah, pas sudah tenang berada dalam rumah.

Pas, sedang...

Leyeh-leyeh!

Terlihat diluar tampak berkilau-kilau daun-daun dan tanah yang teduh, terguyur air dari atas.

Ya hujan sore ini turun lumayan deras.

Sore ini.

Bulan november.

Dibulan november, pas! sama persis kayak lagunya GNR, november rain.

"Hujan bulan november"

Dan juga sama seperti suasana-suasana penggambaran dalam cerpen-cerpen Seno Gumira Ajidarma, semisal

"Bunyi Hujan di Atas Genting".

Yang bercerita,

Perihal tentang korban-korban petrus yang tergeletak didepan mulut sebuah gang.

Ya, tubuh mayat bertato yang diidentifikasi sebagai preman di jaman orba.

Sawitri!

Tubuhnya gemetar setiap kali Sawitri mendengar bunyi hujan yang mulai menitik diatas genting.

Tik tik tik tik...

Selalu ada korban mati lagi

...

Kembali lagi ya?

Terlihat Darin, anak kelas 3 berkaos merah itu berlari keluar rumah.

Menyambut datangnya hujan.

"Ayo Yah! hujan-hujan. Katanya, hujan pertama bagus buat tubuh dan kepala. Biar gak gampang sakit dan gak gampang pusing.

Ayah kan seringkali pusing...? ayo, hujan-hujan saja!"

Dengan begitu mudahnya. Seorang lelaki yang dipanggil Ayah itu terpengaruh ajakan anak kecil.

Anak yang bau kencur, baru kemarin sore...

Beranjak dia keluar rumah. Berhujan-hujan.

Ya, cuma udan-udanan tok.

Jalan-jalan diluaran menyambut derasnya air yang menggempur bumi.

Memang,

Sudah terlalu lama musim kering tahun ini.

Jadi, air hujan sekarang ini,

Kedatangannya benar-benar sangatlah dirindukan. Bersuka ria diguyur grojokan dari atas, talang-talang rumah.

Bolehlah merasa senang akan hujan sore ini. Seperti yang diinginkan Pak guru Fudz sore tadi,

"Lekaslah hujan turun. Sudah terlalu kering sawah-sawah diKalipare. Kasihan para petani, gak bisa tandur..."

Tapi, nanti lihatlah!

Hujan akan turun dengan terus menerus kayak tahun kemarin, sampai-sampai semua orang bilang,

"Semoga kemarau segera datang. Capek kalau terus-terusan hujan kayak begini...heuheuheuheuheu"

Semua bilang kayak begitu kan?

Tidak?

Ya, jadi aku saja dong yang bilang kayak gitu...

Ya, intinya...

kemarau telah panjang...sampai november ini.

Nanti pasti hujannya juga akan panjang juga...entah sampai bulan apa...

Bersiap-siap sajalah! sedia payung sebelum hujan.

Lekaslah beli mantel!

Karena masih tetap naik motor kan? heuheuheuheuheu...

Gak bisa beli mobil...

Masih banyak cicilan sana-sini!

Harga mobil masih merangkak naik gak terbeli...

***

Sawitri tampak mengintip dari dalam jendela Pajero nýa, dalam perjalanan ditengah gempuran rintik hujan dijalan raya.

Aspal menghitam berkilau tertimpa cahaya mendung

Sudah tak tampak korban lagi

Kendalpayak kab Malang, 6 November

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post