Andy Firmansyah

Seorang Pengawas MI & RA kab. Malang Jatim...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pusara Bunda

Pusara Bunda

*

Oh...kubasahi gundukan tanah

Oh...tempat semayam Bunda tercinta

*

Alunan syahdu lagu dangdut lawas itu keluar dari Hp. merk Samsul Pak guru Jikhan. Rojikhan nama lengkapnya.

Kutanyakan rasa penasaranku, kenapa kok suka putar berulangkali lagu itu...? Pagi, siang sore bahkan kala pulang pas dalam mobil juga selalu tetap mengalun itu lagu.

Ku hampiri duduk disamping kanannya dideretan meja paling belakang.

Ia pun bercerita...

"Ini lagu bagus Pak. Saya senang sekali mendengarnya....

Sdh 18 tahun Emak terbaring sakit dirumah. Masih ingatkah sampeyan (kamu), dulu setiap siang aku bolak-balik ke rumah sakit? Rumah ke rumah sakit dan langsung balik lagi ke Madrasah. Setiap hari seperti itu. Itu karena saya menjenguk Emak yang terbaring diopname. Wajahnya tampak menua, capek dan keriput. Hanya terbaring tak berdaya. Kedua matanya sayu menatap langit-langit kamar pesakitan . Kering persendian tulang-tulangnya kata Dokter, sehingga sendi-sendi tubuhnya terasa sakit, dan kuatir sekali kalau beliau mau menekuk persendiannya. Nyeri rasanya, tak tertahankan sakitnya... sakit sekali. Aku saja jika mau menggendongnya atau bila ingin mengangkat tubuhnya, takutnya bukan main. Takut patah karena sendi yang kering itu. Stroke inti dari sakitnya, dan macam-macam komplikasi yang menyertainya." kisah Pak guru Jikhan.

*

Tak terasa air mataku mengalir

Terkenang kala akan masa hidupnya

Oh...tiada lagi tempat bermanja

*

Dangdut lawas itu memang benar menyayat hati.

"Masih adakan Emaknya sampeyan? kok Pak Jikhan malah suka putar lagu pusara?"

"Ya, mau gimana lagi Pak...sangat pas sekali dngan hati saya. Ini lagu sudah lama. Sejak saya kecil sudah ada lagu ini."

"Berapa umurnya?" tanyaku.

"Wah! banyak Pak...sekitaran 100 tahunan paling..la wong aku aja anak ke delapan. Umurku 58 tahun, dan masih 4 lagi ada dibawahku, adikku. Jadi ada 12 anak dan sekarang saudara-saudaraku semua itu masih ada.

Emak terbaring terus. Punggungnya berkeringat, jadi aku harus sering lap punggungnya. Biar gak luka. Bisa sangat nyeri sekali kalau sampai luka"

Kondisinya sekilas sama dengan Bibiku yang tinggal didesa.

Terbaring juga diranjang.

Akupun mengisahkan kondisi Bibiku padanya.

"Dulu aku juga ada Bibi sakit hanya terbaring lemah. Pas aku angkat punggungnya, terasa basah telapak kedua tanganku.

Ia sakit mag akut.

Habis dioperasi, hasilnya malah basah terus luka bekas operasinya gak bisa mengering. Gula darahnya tinggi sehingga kalau ada luka sangat sulit sekali untuk sembuh mengering.

Ia terbaring terus dan punggungnya jadi basah."

"Sekarang dimana?" tanya Pak Jikhan.

"Sudah almarhumah"

*

Dia telah pergi untuk selama-lamanya

Memenuhi panggilan Tuhan Yang Maha Kuasa

Hanya namanya yang dapat aku baca

Tertulis diatas nisan pusaranya

*

Dan Suara Ida Laila itu kembali mengalun bening jernih lagu Pusara Bunda di Hp. Pak Rojikhan.

Berulangkali terus tiada pernah henti.

Habis...putar lagi.

Habis...putar lagi...terus.

Tak Bosen Pak Jikhan memutarnya, lagu kesukaannya yang diciptakan oleh S. Achmadi.

Bagus-bagus syair yang ditulis oleh Achmadi. Indah pesannya ųntuk kehidupan manusia semua agar selalu mengingat Tuhannya.

Sampai sekarangpun tak lekang digerus zaman.

Buktinya, pas Bu guru Early naik mikrolet di Malang...ia sekilas mendengar lagu pusara bunda itu, yang sering ia dengar di ruang guru, ketika naik mikrolet. Lagu itu mengalun syahdu.

Siapa yang memutarnya? Pak Jikhan kah? matanya mencari-cari keseluruh penumpang. Ternyata bukan.

Bahkan lagu itu diputar oleh sopir mikrolet. Abadi! gak lenyap dimakan zaman modern ini yang penuh dengan lagu dangdut hura-hura saja.

Ada juga diruang guru, atau karena saking sumpeknya lagi itu diputar berkali-kali. Dia nyeletuk!

"Pak Jikhan...kok lagunya sedih gitu sih? melow banget! kayak lagunya sopir-sopir dijalan" ujar Bu Sher suatu ketika.

"Lo Bu, lagu bukan untuk menunjukkan strata sosial seseorang. Bukan sopir saja yang menyukai lagu ini. Bukan karena aku yang suka banget dengan lagu ini...aku jadi sama kayak sopir...bukan. Ya pokoknya enak didengar, cocok dihati, hingga akhirnya semua orang bisa suka. Bisa ikut bergoyang santai sambil merenung.

Jadi bukan untuk menunjukkan status strata sosial. Lagu apa apa saja itu, yang penting suka dihati. Ya itu lagu yang abadi pada diri orang itu terutama. Gak peduli dia orang kaya atau orang kekurangan. Semua sama saja. Lagu ya lagu..." begitu penjelasannya panjang lebar pada Bu Sher.

Bu Sher pun hanya menganggukkan kepalanya saja, percuma berdebat dengan Pak Jikhan...gak ada mau mengalahnya beliau...hehhehe...

Lagu pun berhenti habis.

"Mau Ida Laila lainnya?" tawarnya.

"Ya!"

Mengalunlah kembali suara Ida, tapi kali ini aku gak tahu judul apa yang sedang diputarnya.

Kulanjutkan rasa ingin tahuku.

"Terus giman kondisi Emaknya sampeyan sekarang?"

"Ya itu tadi. Terbaring lemah. Ini cobaan, ujian buat saya sebagai anaknya. Abah sudah tiada mendahului Emak. Bagaimana saya harus bisa merawat orang tua yang tinggal satu ini dengan baik selama hidupnya. Walaupun selama hidupnya beliau dalam kesakitan-kesakitan terus. saya harus mau berbagi, mendengar keluh kesahnya. Hampir 18 tahunan lebih. Inilah ujian seorang anak. Tabah, sabar atau tidak anak itu menghadapi ujian ini yang entah sampai kapan jlunťrungannya. Mau atau tidak anaknya mengelap seluruh tubuh Ibunya yang lemas karena gak mungkin untuk mandi sendiri. Telaten apa gak?!

Camkan itu Pak Andy...!"

Aku tersentak! terdiam. Dan akhirnya lagu Pusara Bunda itu kembali mengalun. Suara Ida Laila begitu merdu sekali.

Kendalpayak kab. Malang, 16 Oktober

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post