Pemerintah daerah berhak membuka sekolah dan melaksanakan pembelajaran tatap muka apabila daerah sudah aman untuk penyebaran virus covid. Mas menteri Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka sudah boleh sejak ditetapkan SKB 4 Menteri. Ia menjelaskan bahwa pemerintah sudah melimpahkan wewenang pembukaan sekolah kepada pemerintah daerah sejak Januari 2021. Sehingga Mas Nadiem berharap di bulan Juli 2021 akan sudah melaksanakan sekolah tatap muka. SKB yang dikeluarkan oleh 4 menteri mendorong lembaga dan tenaga kependidikan untuk segera menjalan tatap muka.

Apa saja syarat sekolah dapat telah siap melakukan pembelajaran tatap? Dan apa saja peran lembaga pendidikan dalam mendorong untuk meningkatkan kesehatan terhindar dari kerumunan di sekolah. Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, DIkdas, dan Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd, mengatakan dalam sebuah webinar tentang peran penting masyarakat dalam hal ini institusi pendidikan dalam menekan angka penyebaran virus COVID-19 melalui contoh kebiasaan cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas, dan aspek kesehatan lain. Beliau mengatakan contoh baik dari orang tua, Bapak Ibu tenaga pendidik menjadi sebuah kebiasaan di sekolah. Sarana untuk cuci tangan sudah tersedia di mana saja baik di rumah dan di sekolah.

Siswa sebagai warga pendidikan dalam sekolah mulai dapat belajar tatap muka di sekolah sampai dengan pembelajaran dengan peserta didik sebanyak maksimal hanya 50 persen dari jumlah siswa. Mas menteri mengatakan bahwa opsi pembelajaran langsung secara terbatas adalah opsi melalui sistem rotasi.

Bagaimana kesiapan sekolah ketika melakukan sekolah tatap muka terbatas? Lembaga pendidikan perlu memperhatikan menerapkan kebiasaan 3M di lingkungan pendidikan ketika berlangsung kelas tatap muka. Selain sarana yang untuk pembelajaran tatap muka seperti kondisi kelas, atau non materi seperti pembagian jam pembelajaran. Kesiapan yang lain adalah mengikuti panduan terkait kegiatan di luar jam pelajaran misalnya jam istirahat seperti kantin, adanya alat cuci tangan pakai sabun/ctps, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler dan pertemuan selain pembelajaran di sekolah.

Perubahan yang paling penting dari kesiapan sekolah adalah perilaku 3M untuk siswa, guru dan tenaga pendidik. Karena dirasa sekarang masih sangat kurang kesadaran akan perilaku 3M. Mereka perlu memahami bahwa masih banyak orang memakai masker tidak benar, tidak menjaga jarak. Bahwa penyebaran virus corona itu dapat sangat cepat karena perilaku tidak 3M. Sifat siswa atau mahasiswa yang lebih suka narsis di dunia maya mengakibatkan tampil berfoto dengan tanpa menggunakan masker dan jaga jarak. Disini perlunya sosialisasi dari tentang dan orang yang berkepentingan di lingkungan pendidikan.

Semenjakan pjj mulai diterapkan pada tanggal 24 Maret 2020 melalui surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Virus Corona (Covid-19). PJJ merupakan kebijakan pendidikan agar kesehatan dan keamanan siswa dan keluarga dapat terjaga. Hal ini mengingatkan pembelajaran bermakna pada masa ini dibanding terbebani dengan target pencapaian kurikulum baik itu untuk kenaikan kelas atau kelulusan. Bahwa kemendikbud berharap PJJ bertujuan lebih fokus pada peningkatan pemahaman siswa mengenai virus korona dan wabah Covid-19.

Pemahaman pencegahan Covid-19 menekankan akan berperilaku dan berubah melakukan 3M. Hal ini sangat penting untuk terus dikampanyekan di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah mulai saat ini. Apalagi ketika belajar tatap muka akan diterapkan baik secara bersamaan atau bertahap mulai pada bulan Juli 2021. Sedangkan tatap muka untuk peserta didik SD paling cepat bulan agustus dan PAUD bulan oktober. Masih berkaitan dengan sekolah tatap muka adalah memperhatikan panduan ketika sebelum berangkat harus menggunakan masker dan membawa hand sanitizer, membawa makanan serta alat makan dan membawa perlengkapan pribadi sendiri.

Pihak-pihak dapat menyetujui ketika nanti menerapkan sekolah tatap muka diantaranya adalah pemerintah daerah, kepala sekolah, komite sekolah dan orang tua murid. Selain itu rambu-rambu tetap dibaca ketika sekolah tatap muka adalah langkah-langkah ketika sebelum berangkat, selama perjalanan, sebelum masuk gerbang sekola, selama kegiatan belajar, saat KBM berakhir dan saat perjalanan pulang dan saat tiba di rumah. Itulah beberapa panduan agar aman ketika belajar di sekolah pada masa pandemik Covid-19.

Beberapa pihak yang tidak setuju mengikut belajar tatap muka dalam arti melakukan PJJ berpendapat karena masih banyak masyarakat belum siap untuk berperilaku 3M. Dilihat dari aspek keadaan di masyarakat banyak melakukan pelanggaran kebiasaan 3M. Hal ini terjadi karena belum ada kesadaran tentang akibat dan cara penyebaran virus yang begitu cepat. Anggota masyarakat berkembang keadaan tentang tidak memakai masker dianggap sebagai kesalahan yang dibiarkan hingga menjadi kebiasaan. Bahkan ada opini tentang ketika memakai masker seakan kurang bergaul dengan baik dalam lingkungan.

Pembelajaran daring sangat mengandalkan koneksi internet bahkan aplikasi pembelajaran seperti media guru, genius, zenius, dll. Banyak generasi muda saat ini sangat terbiasa dengan kehidupan digital. Selain itu membuat modul yang dapat memandu belajar ketika tidak sedang dalam situasi kelas online. Selain itu juga menjalankan model pembelajaran yang bergairah dan menarik perhatian agar belajar. Seperti contoh ketika belajar jurnalistik dengan topik berita warga. Misalnya bagaimana siswa diharapkan mau menulis ketika melihat berita tentang pencurian kendaraan bermotor, dan kompresor AC akibat desakan ekonomi (situasi tidak aman di tengah masyarakat). Ini adalah proses belajar baik tatap muka atau online melalui dengan cara menuangkan ide dan gagasan ke dalam tulisan dan kehidupan nyata.