Angel adeline lystin batee

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HANCUR NAMUN SETIA

HANCUR NAMUN SETIA

Bab 2 air hujan

Hari kedua gue untuk sekolah. Seperti semalam, mama tetap saja menyuruh gue untuk jalan kaki. Gue tidak tahu, entah sampai kapan ayah gue kerja di luar provinsi.

Tak menunggu waktu yang lama.. gue langsung mengeluarkan handphone gue. Gue menhubungi mely “tit..tit..” suara handphone gue yang menyatakan bahwa jaringannya tersambung. “halo.. lish...” kata mely dari suara handphone. “ya.. halo.. mel.. jemput gue dong.. sekarang..” gue memohon pada mely. “ya.. gue lagi otw lo say...” mely pun, langsung menutup teleponnya.

Tak beberapa menunggu di rumah, mely pun akhirnya datang juga. Tak menuggu lagi, gue langsung menghampiri mama yang ada di dapur. Gue memanggil mama dan mencium keningnya. “ mama.. mama...” teriak gue dari depan pintu menuju dapur. “ ma... gelish pamit dulu ya..” gue langsung menyalam tangan mama. “hem.. mama pasti sedang masak makanan kesukaan gelish kan.. ma..” kataku sambil mencium aroma tangan mama. “ iya.. sayang.. kamu ini... selalu aja tahu apa yang mama sedang kerjakan... emm.. em..em...” kata mama sambil mengacak-acak rambut yang gue sisir dengan rapi. “ih.. mama... rambut gelish nanti rusak..” gue ngambek.. dan mama langsung memberi gue permen lolipop kesukaan gue lagi... “ma.. ma.. hanya mamalah yang paling istimewa bagi kehidupan gelish..” gue meneteskan air mata. Dan air mata gue jatuh di baju yang sedang mama gue pakai. Semoga aja mama mengira bahwa itu hanyalah air biasa.

“tin.. tin.. tin..” suara klekson motor punya mely. “he.. kurasa mely.. ngambek nih.. ke gue.. soalnya, gue sudah terlalu lama membuat mely untuk menunggu..” gue berfikir di dalam benak gue.

Gue pun lari ke arah depan, dan menjumpai mely. Gue segera naik ke motor mely.

Didalam perjalanan.. Mely.. hanya diam.. seperti tidak biasanya. “mel..” kata gue memanggil mely dengan nada yang pelan. Tapi mely tidak juga menjawab gue. Gue coba sekali lagi untuk memanggil mely. “mel.. mely...” kali ini dengan suara yang kuat dan besar. “ ya.. “ kata mely dengan kaget. “ lo kenapa sih.. melamun.. dan gue bicara sama lo.. lo malah diam.. biasanya, kan hanya lo yang cari bahan candaan.. atau bahkan lo akan cari bahan untuk mengejek gue... tapi... hari ini.. “ seakan perkataan gue terputus “cukup!” kata mely membentak gue. “sebagai seorang teman, Lo seharusnya mendukung gue, dan memberi gue semangat... bukan mengoceh panjang kali lebar...” gue pun kaget seakan yang bicara dengan gue bukanlah mely.. tapi nenek lampir.. gue tidak tahu apa yang terjadi pada mely hari ini, sehingga dia galak seperti ini.

Setelah beberapa lama di sekolah, kami pun akhirnya sampai juga. Gue turun dari atas motor mely. Gue melihat setelah mely memarkirkan motornya, dia langsung pergi dan meninggalkan gue begitu saja. “ huh.. kesambet apaan sih si mely pagi ini... udah galak betul, cerewet.. bahkan jutek amat. Ih.. serem ah.” Gue berkata dalam hati gue.

Ketika gue sudah sampai di kelas, gue langsung meletakkan tas gue di bangku gue. Setelah itu, gue pergi ke depan pintu kelas. Gue melihat kondisi cuaca diluar sedang hujan. Tapi, hujan ini tidaklah terlalu deras. “hujan.. apa yang terjadi pada kelas ini ketika sedang hujan ya..?” gue berkata dalam hati.

“huy... guys... hujan...” teriak seorang wanita yang bernama cindy. Gue melihat wanita ini sangat bahagia saat hujan datang. “guys.. lo semua pada tahu gak.. hari ini adalah hari pertama gue mempunyai kisah bersama hujan..” kata cindy sambil melompat-lompat di atas meja. “emangnya lo ada apa hari ini?” tanya seorang perempuan yang pendek, berhijab, “hari ini... adalah hari gue mendapatkan handphone baru guys..” kata cindy dengan kegirangannya. Gue tidak tahu ada apa di kelas gue... sehingga mereka sangat bahagia ketika hujan datang. Tapi yang jelas hari ini adalah hari yang paling misterius bagi gue, untuk gue hadapi. Yang paling aneh di hari ini, adalah tantang mely sahabat satu-satunya gue. “em.. cindy.. kenapa lo dan seisi ruangan kelas ini sangat bahagia ketika hujan datang?” tanya gue ke cindy sambil menghampirinya dan duduk di sebelahnya. “ tidak semuanya kok... bahagia..” katanya dengan menatap air hujan. “ maksud lo?” kata gue “ ya.. coba lo pandang air hujan itu.. dan lo bayangkan apa yang terjadi pada lo di hari ini..” gue pun mengikuti petunjuk cindy, dan memandang air hujan. Ketika gue memandang tetesan air hujan, gue mengingat kejadian tadi pagi bersama mely. Tak terasa beberapa lama, pipi gue seperti terkena air. Ketika gue menyentuh pipi gue, ternyata gue sedang menangis tanpa gue sadari. “gelish.. apa lo bahagia di hari ini?” cindy mengagetkanku, sambil memberiku sebuah tisu. Dengan spontan, gue langsung memeluk cindy. Gue menangis di pelukannya, seakan kami sudah lama dekat. “cindy...” teriak gue di pelukan cindy. “ada apa?” kata cindy mengangkat bahu gue. “ tentang mely?” kata cindy menatap mata gue. “ maksud lo?” gue kaget... seakan tidak percaya... gue berfikir panjang.. dan bertanya-tanya di dalam benak gue.. “siapa sebenarnya cindy ini.. sehingga dia mengetahui semua yang gue alami...”

Mulai dari saat itulah, gue dan cindy menjalin hubungan pertemanan. Gue pun menceritakan tentang apa yang terjadi pada gue dan mely.

Setelah setengah jam, kami pun memualai pelajaran olahraga. Di jam pelajaran olahraga, gue melihat mely sedang berlari mengahampiri gue. “gelish.. sini dulu bentar.. ada yang mau gue omongin ke lo.” Kata mely memanggil gue. “ mel.. lo gak marah lagi ke gue?” gue langsung bertanya ke mely soal, kejadian yang tadi lagi. “ udah.. lupain aja.. gue minta maaf ya..” mely menjabat tangan gue. “ lo.. sekelas sama.. cindy ya?” tanya mely dengan nada suara yang halus. “iya.. lo kenal dengan cindy?” tanya gue dengan suara yang agak keras. “ he.. jangan keras-keras lo bilangnya..” kata mely lagi dengan suara yang pelan dan halus. “ emangnya kenapa?” kata gue pelan.. “sebaiknya.. lo harus.. menjauh dari.. cindy de lish..” kata mely dengan menatap cindy yang ada di lapangan basket dengan tatapan yang sinis. “emangnya kenapa...?” kata gue pelan “ udah.. ceritanya panjang.. nanti pulang sekolah gue ceritain.” Katanya sambil pergi meninggalkan gue.

Gue tidak tahu, apa yang terjadi pada mely dalam satu hari ini. Terkadang misteri, terkadang baik, terkadang menjadi seorang penghasut. Kenapa mely menyuruh gue harus menjauhi cindy coba?....

Di.. keesokan harinya..

📱”gelish... gue hari ini.. gak bisa menjemput lo... sory ya..”

📱”kenapa mel..??”

📱”gue hari ini gak masuk sekolah..”

📱”lo sakit?”

📱” gak selamanya orang yang gak masuk sekolah itu sakit... say... “

📱”jadi? Lo.. gak masuk sekolah karena apa..?”

📱”gak ada!! Males aja..!!”

📱”jadi... gue berangkat ke sekolah, jalan kaki dong..”

📱” yups...”

📱” sahabat macam apa sih.. lo.. gue lagi kesusahan lo malah senang...”

📱”detol...”

📱”maksud lo?”

📱” maksud gue... lo itu harus merasakan penderitaan yang gue rasakan semalam...

Lokan.. semalam seneg di saat gue kesusahan..”

Gue hanya diam dan.. menangis.. gue langsung berangkat ke sekolah... dengan jalan kaki. Gue merasa, bahwa gue mempunyai dosa besar terhadap mely.. sehingga dia menjadi sangat marah sama gue. Tapi gue berfikir... apakah itu pengertian dari seorang sahabat. Mengapa mely malah mencampakkan gue, di saat keadaan gue yang seperti ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post