Angga martiawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana islam memandang ' PACARAN '?

Bagaimana islam memandang ' PACARAN '?

Kata “PACARAN” sangat tidak asing di telinga. Seorang laki-laki menyukai seorang perempuan yang belum halal baginya dan begitu pula sebaliknya, mendeklarasikan diri mereka bahwa mereka berpacaran. Pacaran tak pandang usia, yang muda maupun tua banyak yang sudah terjebak dalam lingkaran setan yang di sebut PACARAN. Lalu bagaimana agaman islam memandang pacaran yang belum halal?

An-Nur ayat 30:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

An-Nur ayat 31:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Ayat di atas sudah menjelaskan bahwa seorang lelaki dan wanita yang beriman, wajib menahan pandangan dan kemaluannya. jadi, kita di larang menjalin hubungan dengan lawan jenis sebelum terjadinya akad. Jadi, lebih baik kita yang memang sudah mampu untuk menikah maka menikahlah. Jangan sampai kita terjebak dalam tipu daya setan dalam hubungan yang terlalu atau “ PACARAN “.Wallahu A'lam Bishawab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post