ANGGIT WURI PERMANA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN INOVATIF MENGGUNAKAN MULTIMEDIA App. i-MATH  DALAM UPAYA M

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN INOVATIF MENGGUNAKAN MULTIMEDIA App. i-MATH DALAM UPAYA M

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN INOVATIF MENGGUNAKAN MULTIMEDIA App. i-MATH

DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD BHAKTI MULIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

SD Bhakti Mulia adalah sebuah sekolah swasta yang berdiri tanggal 17 April 1987 dalam naungan Yayasan Bhakti Mulia Perwakilah Tegal yang berlokasi di Jalan Gereja no. 1 Mejasem Barat Tegal. Dengan perjalanan waktu SD Bhakti Mulia memperoleh Akreditasi A sampai sekarang. Ini semua karena kinerja tenaga kependidikan yang bekerja keras untuk meningkatkan kualitas sekolah dan output maksimal bagi peserta didik. Dalam konteks meningkatkan mutu pendidikan termasuk mutu pembelajaran, guru merupakan pemegang peran yang amat sentral. Tanpa peran aktif guru, kebijakan peningkatan kualitas pendidik dan mutu pembelajaran di kelas, atau semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang tidak akan membuahkan hasil optimal. Pernyataan ini menyiratkan bahwa pendidikan yang baik dan unggul tetap akan tergantung pada kondisi mutu guru. Dengan demikian meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran multi media merupakan suatu keharusan demi terwujudnya misi dan visi SD Bhakti Mulia Mejasem Tegal, khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SD Bhakti Mulia.

B. Rumusan Masalah

Dalam latar belakang di atas telah disampaikan gambaran pentingnya metode pembelajaran dalam Sekolah Dasar. Bagaimana metode yang cocok digunakan di Sekolah Dasar dalam pengajaran peserta didik? Setelah mempelajari masalah diatas, dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengajaran di SD Bhakti Mulia?

2. Apakah dengan Metode Pembelajaran Inovatif Multimedia App. I-math dapat meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik?

3. Apakah Strategi pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?

C. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dalam penggunaan Metode Pembelajaran Inovatif dengan Multimedia i-math terhadap peningkatan pembelajaran matematika di SD Bhakti Mulia Mejasem Tegal.

Hasil yang diharapkan dapat berguna untuk :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam merencanakan dan menentukan dan melaksanakan strategi dan metode belajar mengajar yang baik.

2. Dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik SD.

3. Dapat menjadikan peta yang menggambarkan situasi dunia pendidikan, serta kemampuan sumber daya manusia dalam hal pendidikan dan peserta didik, serta kemungkinan dlaam pengembangan dan hambatan-hambatan penyelenggara pendidikan.

4. Para guru mampu memilih model pembelajaran untuk menciptakan iklim pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sebagai strategi pembelajaran inovatif sesuai dengan karakteristik materi yang akan diajarkan.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI

1. Strategi Pembelajaran

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperan dalam mengatur strategi, utnuk memenang peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitas, misalnya kemampuan setiap personal, jumlah dan kekuatan persenjataan, motivasi pasukannya, dan lain sebagainya. Selanjutnya ia juga akan mengumpulkan informasi tentang kekuatan lawan, baik jumlah prajuritnya maupun keadaan persenjataannya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakan apa yang harus untuk melakukan suatu taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang pas untuk melakukan suatu serangan, dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik ke dalam maupun keluar.

Strategi adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Peran guru dalam pembelajaran

Dalam konteks pembangunan sektor pendidikan, guru merupakan pemegang peran yang amat sentral. Guru adalah jantungnya pendidikan. Tanpa denyut dan peran aktif guru, kebijakan pembaruan pendidikan secanggih apa pun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya, pendidikan yang baik dan unggul tetap akan tergantung pada kondisi mutu guru. Hal ini ditegaskan UNESCO dalam laporan The International Commission on Education for Twenty-first Century, yang menyatakan bahwa "memperbaiki mutu pendidikan pertama-tama tergantung perbaikan perekrutan, pelatihan, status sosial, dan kondisi kerja para guru; mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, karakter personal, prospek profesional, dan motivasi yang tepat jika ingin memenuhi harapan stakeholder pendidikan" (Delors, 1996). Hal yang sama juga ditegaskan oleh Harris (1990: 13) ”Without substantial continuing growth in competence in personnel (teacher) serving in our elementary and secondary schools, the entire concept of accountability has little meaning”. Harris lebih lanjut menegaskan bahwa guru (pendidik)memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam mewujudkan accountability penyelenggaraan dan pemberian layanan pendidikan yang bermutu; tanpa guru yang memiliki kompetensi tinggi, upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan dicapai dengan maksimal. Oleh karena itu, guru juga dikenal dengan istilah the key actor in the learning.

Guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan, dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran (Davies dan Ellison, 1992). Karena peran mereka yang sangat penting itu, keberadaan guru bahkan tak tergantikan oleh siapapun atau apapun sekalipun dengan teknologi canggih.Strategi, media pendidikan, sarana prasarana, multimedia maupun teknologi hanyalah piranti yang hanya digunakan sebagai teachers’ companion (sahabat – mitra guru).

Mengingat pentingnya peran sebagai agent of change melalui proses pembelajaran, maka guru harus memiliki persyaratan sebagaimana dikemukakan (Hartoyo dan Baedhowi, 2005) antara lain keterampilan mengajar (teaching skills), berpengetahuan (knowledgeable), memiliki sikap profesional (good professional attitude), memilih, menciptakan dan menggunakan media (utilizing learning media), memilih strategi dan metode mengajar yang sesuai, memanfaatkan teknologi (utilizing technology), mengembangkan dynamic curriculum, dan bisa memberikan contoh dan teladan yang baik (good practices)

Strategi pembelajaran merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh guru untuk menjalankan perannya sebagai agent of change melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu pengetahuan, kemampuan, sertaketerampilan memilih dan menerapkan strategi pembelajaran harus dimiliki oleh guru. Model pembelajaran yang dipilih harus dapat meningkatkan motivasi siswa, karena penggunaan model pembelajaran inovatif mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu model pembelajaran juga harus merangsang siswa memahami dan mengingat apa yang telah dipelajari, modl pembelajaran yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan mendorong siswa untuk melakukan hal-hal yang baru.

Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, guru harus menguasai 4 kompetensi. Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan baik dalam menguasai 4 kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang merupakan kompetensi khas, yang membedakan guru dengan profesi lainnya ini terdiri dari 7 aspek kemampuan, yaitu:

a. Mengenal karakteristik anak didik

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

c. Mampu mengembangan kurikulum

d. Kegiatan pembelajaran yang mendidik

e. Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik

f. Komunikasi dengan peserta didik

g. Penilaian dan evaluasi pembelajaran

2) Kompetensi Profesional.

Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini karena perkembangan ilmu selalu dinamis. Kompetensi profesional yang harus terus dikembangkan guru dengan belajar dan tindakan reflektif. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:

a. Konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar

b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

c. Hubungan konsep antar pelajaran terkait

d. Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari

e. Kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama dengan peserta didik serta guru-guru lainnya. Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru meliputi:

a. Berkomunikasi lisan dan tulisan

b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik

d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

e. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia

f. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan

g. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

4. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi ini terkait dengan guru sebagai teladan, beberapa aspek kompetensi ini misalnya:

a. Dewasa

b. Stabil

c. Arif dan bijaksana

d. Berwibawa

e. Mantap

f. Berakhlak mulia

g. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

h. Mengevaluasi kinerja sendiri

i. Mengembangkan diri secara berkelanjutan

Keempat kriteria tersebut biasanya didapat dan dikembangkan ketika menjadi calon guru dengan menempuh pendidikan di perguruan tinggi khususnya jurusan kependidikan. Perlu adanya kesadaran dan keseriusan dari guru untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. Karena kian hari tantangan dan perubahan zaman membuat proses pendidikan juga harus berubah.

3. Strategi Pembelajaran Inovatif .

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien Kemp (1995). Kozma (dalam Sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi; sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sanjaya Wina (2007) istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Di dalam konteks belajar-mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar.Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar.istilah lain yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model pembelajaran.

Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dirancang atau dikembangkan dengan menggunakan pola pembelajaran tertentu. Pola pembelajaran yang dimaksud dapat menggambarkan kegiatan guru dan peserta didik dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya proses belajar. Pola pembelajaran menjelaskan karakteristik serentetan kegiatan yang dilakukan oleh guru-peserta didik. Pola pembelajaran dikenal dengan istilah sintak ( Bruce Joyce, 1985).

Pada penjelasan pelaksanaan pembelajaran yang tertuang pada Lampiran Permendiknas Nomor 41 tahun 2007, tentang Standar Proses, II poin C, dinyatakan tentang beberapa model pembelajaran alternatif yang dapat dikembangkan dan digunakan secara inovatif sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi di kelas serta untuk mendukung iklim belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Iklim belajar PAIKEM diharapkan dapat menumbuhkembangkan secara optimal multi kecerdasan yang dimiliki setiap peserta didik.

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar.

4. Multimedia i-Math

Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan sarana pembelajaran yang inovatif. Multimedia i-math adalah suatu Media pembelajaran elektronik berupa aplikasi game yang sangat efektif digunakan untuk pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Aplikasi i-math dapat diunduh melalui store windows pada system operasi Windows 10 dalam grup education. Materi pembelajaran dalam aplikasi ini diantaranya adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, geometri, statistic, pecahan decimal, pecahan campuran, pecahan biasa, akar pangkat. Siswa dapan menjalankan aplikasi ini sambil belajar materi apa yang akan dipelajari. Siswa dapat mengetahui secara langsung nilai yang diperoleh. Dengan metode ini sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran karena siswa mempunyai semangat belajar yang tinggi untuk menyelesaikan tugasnya. Siswa akan terus mencoba game i-math sampai mendapatkan the best score atau nilai yang terbaik. I-math mempunyai tingkat kesulitan atau level dalam setiap item materi.

BAB III

PEMBAHASAN

A. VISI/MISI dan TUJUAN SEKOLAH

1. Visi dan Misi Sekolah

Visi :

Menjadi Manusia Berdaya Guna

Misi :

- Saling Mendengarkan Dengan Hati dan Menghargai Antar Pribadi

- Menumbuhkembangkan Kreatifitas Siswa Pada Bidang Seni, Budaya dan Olahraga

- Mempertahankan Budaya Bersih dan Cinta Lingkungan

2. Tujuan Sekolah

SD Bhakti Mulia mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Membimbing peserta didik beriman dan berttakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Menciptakan kualitas peserta didik yang berdayaguna, inovatif dan kreatif

c. Menciptakan output yang berkualitas dan bertanggungjawab

B. PROGRAM PEMBELAJARAN

SD Bhakti Mulia memiliki tujuh komponen Program Pembelajaran dalam pembelajaran di mana satu dengan yang lain saling terintegrasi, yaitu:

1. Tujuan pendidikan dan pengajaran

2. Peserta didik atau siswa

3. Tenaga pendidikan khususnya guru

4. Perencanaan pengajaran sebagai segmen kurikulum (Silabus, RPP, Prota,

Promes, Daftar Nilai, dll)

5. Strategi pembelajaran

6. Media pengajaran

7. Evaluasi pengajaran.

C. RANCANGAN PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Matematika merupakan sebuah disiplin ilmu yang universal yang terus berkembang sejak dahulu. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu serta untuk memajukan daya pikir manusia. Dewasa ini matematika telah berkembang amat pesat baik secara materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar Matematika di sekolah dasar sebagai sekolah awal peserta didik, diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini sebagai dasar serta pengembangan kemampuan berpikir sistematis, kritis, analitis, logis, dan kreatif serta menumbuhkan kemampuan bekerja sama. Selain itu diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk mengelola, memperoleh, serta memanfaatkan informasi untuk dapat bertahan dan mengembangkan dinamika kehidupan yang kompetitif untuk semua bidang.

Belajar matematika tidak terlepas dari ciri matematika itu sendiri, yaitu (1) memiliki objek kejadian yang abstrak dan (2) berpola pikir deduktif dan konsisten. Disamping itu matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Depdikbud, 1996).

Belajar matematika di SD tentunya berbeda dari tingkat sekolah peserta didik, dan lebih menekankan aspek: (1) bilangan, (2) geometri dan pengukuran, (3) pengolahan data. Ketiga aspek tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diterjemahkan dan diaplikasikan menjadi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). “Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data.” (BSNP 2006:417).

Tujuan belajar matematika di Sekolah Dasar adalah:

· Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

· Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif.

· Menambah dan mengembangkan keterampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.

· Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

· Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan menengah. (Depdikbud, 1996)

Siswa Sekolah dasar mulai dari kelas I harus wajib diajarkan tentang konsep dasar ilmu matematika. Masalah yang dihadapi biasanya siswa malas untuk belajar matematika. Pada dasarnya matematika adalah Ilmu pasti yang dapat dipelajari dengan mudah. Dilihat dari mana dan bagaimana model atau metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika supaya siswa senang dan menyukai matematika. Berikut contoh rencana pembelajaran matematika di sekolah Dasar Bhakti Mulia Mejasem.

§ Kegiatan awal

Apresepsi/ Motivasi

- Salam

- Doa sebelum belajar

- Mengabsen siswa

- Mengingatkan kembali materi sebelumnya.

- Melakukan pretes mengenai bilangan bulat (penjumlahan, pengurangan perkalian dan pembagian).

§ Kegiatan Inti

§ Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

F Siswa dapat Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung

§ Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

F Melakukan percobaan, menggunakan aplikasi i-math dilaboratorium komputer dengan fasilitas soal-soal untuk dapat melakukan:

v penjumlahan dan pengurangan

v perkalian dan pembagian

§ Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

F Guru memberikan penguatan materi kemudian guru memberikan soal mengenai operasi hitung.

§ Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

F Menyimpulkan materi

F Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

2. Pembelajaran menggunakan Multimedia

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.

Practices, ide, peristiwa/berita atau informasi lain berkaitan dengan pendidikan dan atau pembelajaran yang berasal dari suatu sekolah, guru, ahli dan lain-lain juga memungkinkan didistribusikan dengan cepat melalui internet. Alasan ketiga, dengan media internet, tidaklah mustahil antara guru dengan guru di sekolah yang berbeda, antara ahli, siswa dengan guru di tempat berbeda dapat saling berkomunikasi baik secara langsung (synchronous) maupun tertunda (asynchronous) untuk mendiskusikan sesuatu guru, dan materi pembelajaran berbasis komputer. Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti e-mail, mailing list, chat, bulletin board, and konferensi komputer. TIK sudah menjadi suatu daya penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka adalah suatu bagian integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional. Upaya Pemberdayaan Internet untuk pendidikan. Saat ini dunia telah berada dalam era komunikasi instan atau dikenal pula sebagai era informasi.

Era informasi ditandai oleh pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya komputer dan internet. Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide areal network) termasuk komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya untuk meningkatkan keterlibatannya dengan pengembangan isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih otentik. Sebagai contoh, para siswa dapat mengakses perpustakaan maya di seluruh dunia. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dan sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam seting pembelajaran yang tunggal. Bukti yang berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melengkapi sekolah mereka dengan komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau usaha peningkatan sekolah atau bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu penampilan modern dan bertenologi. Bagaimanapun, dalam posisi ini banyak pendidik yang melihat teknologi online sebagai suatu jalan untuk majunya sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan. Ada berbagai tren yang berkembang dalam pemanfaatan TIK khususnya dalam konteks sekolah, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan dan kemudahan akses sumber belajar online.

Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan,menarik, mudah dimengerti, dan jelas.

Berikut aktivitas pembelajaran menggunakan multimedia TIK :

3. Analisa Pembelajaran

Berdasarkan metode pembelajaran inovatif menggunakan app i-math, ada efektifitas positif bagi pembelajaran matematika siswa. Berikut hasil prestasi siswa kelas III :

No

Nama

Test I

Test II

1

Yusuf Sitor

75

80

2

Ari Antoro

66

75

3

Arya Bintang Misiu

100

100

4

Bernadus Dhensa A

60

75

5

Dionesia Natalia D

95

100

6

Edward Santoso W

100

90

7

Gerard Sean D

60

80

8

Ignatius Lucky D.P

66

80

9

Ismael Parlian M

66

75

10

Josef Christian

100

85

11

Jovian Yudi Nathan

70

85

12

Laura Diah P

60

80

13

Prima Lindi Hapsari

66

75

14

Priska Kania Puspita

80

85

15

Rafael Haryoseno A

80

90

16

Richard Ancel

70

90

17

Sahat M. Harianja

70

90

18

Serafim Yemima P

66

85

19

Steven Ricardo W

75

80

20

Thomas Edwin W

60

75

21

Alexander

66

75

22

Vipy

60

75

KKM

Rata-Rata

73

82

70

Nilai Tertinggi

100

100

Nilai Terendah

60

70

Dapat dilihat dari hasil penilaian pembelajaran matematika Test I menggunakan metode Ceramah. Test II menggunakan metode Inovatif multimedia i-math. Maka Metode Inovatif multimedia i-math efektif digunakan untuk sarana pembelajaran matematika.

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam makalah ini, dari hasil pembelajaran yang telah dibahas dalam bab III, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

Bahwa dalam pembelajaran matematika SD dengan menggunakan Metode Inovatif Multimedia i-math SD Bhakti Mulia Mejasem Tegal dapat berpengaruh positif.

Hal ini juga menunjukkan bahwa penerapan Metode Inovatif Multimedia i-math efektif digunakan dalam peningkatan kemampuan matematika.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan beberapa saran yang bermanfaat bagi :

1. Guru

a. Guru adalah seorang yang memegang peran yang sangat penting dalam pengajaran. Maka sebagai pengajar haruslah dapat mengajarkan baik dalam meningkatkan kemampuan matematika siswa dengan menggunakan Metode Inovatif Multimedia i-math yang dapat memudahkan siswa dalam menyerap khususnya dalam kemampuan menghitung.

b. Metode Inovatif Multimedia i-math diharapkan menjadi masukkan bagi seorang guru dalam pengajaran matematika kepada siswa.

2. Siswa

a. Pemahaman siswa terhadap kemampuan berhitung akan lebih baik dalam prestasi belajarnya.

b. Siswa akan merasa nyaman dan senang diajar menggunakan metode ini, karena dengan metode pembelajaran ini adalah pembelajaran menggunakan multimetode dan multimedia. Maka metode ini adalah cara yang cocok dalam pembelajaran matematika siswa.

Demikian kesimpulan dan saran-saran, penulis berharap semoga hasil makalah ini akan dapat memberikan kontribusi yang cukup dalam meningkatkan prestasi siswa dengan Metode Inovatif Multimedia i-math.

DAFTAR PUSTAKA

Atwi Suparman dan Amin Zuhairi (2003) Khasanah inovasi, difusi inovasi, dan implikasi inovasi terhadap kualitas pembelajaran. Makalah Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran Diselenggarakan oleh IPTPI di Hotel Inna Garuda Yogyakarta 22 – 23 Agustus 2003

Baedlowi (2009: 7-15) Tantangan pendidikan masa depan dan kiat menjadi guru profesional. Makalah Seminar Nasional dan Launching Klub Guru Indonesia Wilayah Yogyakarta di Yogyakarta 14 Juni 2009

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Suparlan, dkk.(2009). PAKEM. Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Ganesindo

Suyanto (2003) Dukungan kebijakan dalam pengembangan inovasi pendidikan.Makalah Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran Diselenggarakan oleh IPTPI di Hotel Inna Garuda Yogyakarta 22 – 23 Agustus 2003

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren karyanya Bu.... semoga lebih banyak lagi metode yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika...

02 Dec
Balas

Siap...terima kasih bu asih

02 Dec
Balas

Siap...terima kasih bu asih

02 Dec
Balas

Siap...terima kasih bu asih

02 Dec
Balas

Siap...terima kasih bu asih

02 Dec
Balas

Maaf ke klik berulang..

02 Dec
Balas



search

New Post